Akan tetapi, kata Dia, bukan hanya tentang nominal yang harus dikeluarkan untuk biaya perawatan sacha inchi, tapi bagaimana supaya hidup dengan jangka waktu produktif berbuah selama 15 tahun.
"Dan dari situ kita akan menerima hasil atau panen yang maksimal, dengan model persiapan penanaman sacha inchi yang maksimal juga," jelasnya.
Sementara, pertumbuhan tanaman sacha inchi yang kurang maksimal di Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Galuh, Dekan Dr. Nurdiana Mulyatini mengakui FE sendiri menanam sacha inchi, akan tetapi tidak sebanyak fakultas lain.
"Dosen-dosen di sini juga pada nanam di halaman rumahnya juga," ujar Nurdiana.
Tapi Dia berharap ke depan di Fakultas Ekonomi juga untuk tanaman sacha inchi bisa maksimal, karena itu semua arahan dari Rektor untuk menuju kampus Hibber (Hijau Bersih) dan berkelanjutan. Karena menurutnya, university valuenya ke conservation and culture.
Baca Juga: Prabowo Tinjau Laboratorium Rudal di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta
"Dengan dua program itu, konservasi dan budaya kita juga mendukung program-programnya yayasan dan universitas, salah satunya membuat kampus yang hijau," ucapnya.
Dia menjelaskan, saat ini untuk tanaman sacha inchi di FE memang belum maksimal, pohon dan daunnya terlihat menguning dan tidak lebat, buahnya juga sangat kurang.