Network
JURNAL SOREANG - Hasyim Asy'ari, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, menginginkan agar pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 dilakukan lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan, daripada melakukan penundaan.
Permintaan ini muncul setelah Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, mengusulkan penundaan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 dalam Rapat Koordinasi Kementerian dan Lembaga Negara yang diadakan oleh Kantor Staf Presiden (KSP) dengan tema "Potensi dan Situasi Mutakhir Kerawanan Pemilu serta Strategi Nasional Penanggulangannya" di Jakarta pada Rabu (12/7).
Hasyim Asy'ari juga menyatakan bahwa dia tidak mengetahui dasar apa yang menjadi landasan bagi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI dalam mengusulkan penundaan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.
Baca Juga: Tes IQ Ketelitian : Temukan Tikus Dalam Kumpulan Kelinci, Buktikan Anda Memiliki Mata Elang
"Aku belum tahu dasarnya dia apa. Kalau kami inginnya lebih cepat lebih baik, coblos itu di September," ucap Hasyim dikutip dari laman Antaranews.com Jum'at, 14 Juli 2023.
Sebelumnya, pada Kamis (14/7), Bawaslu RI mengusulkan kepada Pemerintah dan penyelenggara pemilu, seperti KPU RI, untuk membahas opsi penundaan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.
Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, mengungkapkan bahwa opsi penundaan tersebut perlu dibahas karena jadwal pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 akan tumpang tindih dengan Pemilu 2024, yang terdapat potensi gangguan terhadap keamanan dan ketertiban.
"Kami khawatir sebenarnya Pemilihan (Pilkada) 2024 ini karena pemungutan suara pada November 2024, yang mana Oktober 2024 baru pelantikan presiden baru tentu dengan menteri dan pejabat yang mungkin berganti. Karena itu, kami mengusulkan sebaiknya membahas opsi penundaan pemilihan (pilkada) karena ini pertama kali serentak," kata Bagja.
