Network
JURNAL SOREANG – Ramai diperbincangkan di media sosial di google maps. Pasalnya nama – nama gedung di area DPR RI pada google maps dirubah menjadi Nama-nama seperti "gedung korupsi," "peternakan tikus," "kandang tikus," "perkumpulan tikus berdasi," dan "kantor petugas partai" pada Senin, 3 juli 2023.
Menanggapi fenomena ini, Arsul Sani, seorang anggota DPR dari Fraksi PPP yang juga menjadi anggota Komisi III, memberikan tanggapannya. Arsul berpendapat bahwa tindakan yang aneh atau menyeleneh yang dilakukan oleh publik untuk menyampaikan kritik bukanlah hal yang aneh dalam sebuah negara demokrasi.
Arsul Sani juga melihat fenomena ini sebagai salah satu bentuk "kenakalan" yang terjadi dalam sistem demokrasi.
Baca Juga: Aryanto Misel Penemu Alat Pengubah Air Jadi BBM Diundang Lamborghini, Ducati dan Ferrari ke Italia
"Di negara demokrasi ekspresi-ekspresi seperti itu kan bukan hal yang luar biasa. Dianggap sebagai bagian dari 'kenakalan' dalam demokrasi. Karena itu kalau buat saya ekspresi-ekspresi tidak usah direspons dengan kemarahan," kata Arsul dikutip dari laman pikiran-rakyat.com selasa, 04 juli 2023.
Ia menambahkan, bahwa hal – hal seperti ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, namun terjadi juga di negara – negara demokrasi lainnya.
"Kita anggap saja sebagai bagian dari ekspresi dalam alam demokrasi. Ekspresi yang memaki-maki parlemen atau pemerintah itu kan terjadi bukan hanya di Indonesia saja tapi juga terjadi banyak negara demokrasi lainnya," tambahnya.
