JURNAL SOREANG - Si Karno kecil, sebelum menjelma menjadi pemimpin besar Republik Indonesia yang disegani, pernah melalui banyak kisah-kisah masa kecil yang kurang menyenangkan.
Tumbuh dan berkembang dari Bapak yang hanya berprofesi sebagai Mantri Guru dan Ibu rumah tangga, sering sakit-sakitan sampai perlu diganti namanya dari Kusno menjadi Karno.
Karno kecil seringkali diremehkan oleh anak-anak Belanda, halnya sepele, karena Karno merupakan anak bumiputera sedang mereka anak Belanda.
"Anak Belanda tidak pernah main dengan Bumiputera, ini tidak bisa, mereka orang Barat yang putih seperti salju yang asli, yang baik dan mereka memandang rendah kepadaku karena aku anak Bumiputera atau inlander." Kata Bung Karno kepada Cindy Adams.
Sikap merendahkan dan olok-olok dari perkumpulan anak Belanda itu terasa pahit sampai meninggalkan luka dalam dihati sang Proklamator.
Situasi Indonesia saat itu, dibawah penjajahan Belanda tergambar dengan jelas akan perilaku diskriminasi yang semena-mena, ingat Bung Karno bayi-bayi pirang saja sudah mengerti caranya meludahi kepala orang pribumi, yang bahkan dihina sebagai orang yang malang karena tidak pernah memakai sepatu.
Baca Juga: Jelang Hari Bhayangkara Ke-77, Polresta Bandung Gelar Lomba Lari 5K Diikuti Ribuan Peserta