Pada waktu liburan sekolah, saat para siswa pulang ke rumah masing-masing, Gunung Kelud yang berada di Blitar tanpa disangka-sangka meletus, sampai asap, api dan racun vulkanik memakan banyak korban di Blitar dan Wlingi. Bung Karno dan Orangtuanya nyaris menjadi korban.
Pak Tjokro yang mendengar peristiwa gunung meletus merasa khawatir pada anak kos sekaligus murid kesayangannya. Sampai-sampai ia bergegas mengendarai mobilnya sehari penuh agar segera mengetahui kabar Bung Karno.
"Mula-mula ia tidak dapat menemuiku atau orangtuaku, rumah kami selamat tapi rumah itu sudah menjadi tumpukan lahar dan lumpur. Ia jadi sangat bingung sebelum bertemu dengan kami. Jadi aku menyadari bahwa Pak Tjokro mencintaiku dengan caranya sendiri." Tutur Bung Karno, yang memahami bahwa HOS Tjokroaminoto, seorang pemimpin Nasional tidak punya banyak waktu senggang untuk memperhatikan rasa kesepian muridnya itu.
Meskipun demikian, dalam Biografi yang sama diungkapkan oleh Bung Karno, bagaimana pun Pak Tjokro adalah pujaan dan Bung adalah muridnya.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang