Menurut Sri Sultan, tidak mudah untuk bicara siber maupun sandi karena perkembangan teknologi membuat tantangan semakin besar.
“Teknologi dan kemajuan memaksa kita untuk tetap belajar, karena kondisi apapun informasi yang ada lewat transmisi siber bisa dipotong di tengah jalan. Apabila dipotong di tengah jalan, akan ada ketidak utuhan karena bisa ditambah, dikurangi, dan bisa bocor,” katanya.
Sri Sultan berharap penghargaan ini bisa memberikan ruang pemahaman sebagai salah satu bentuk literasi pada publik atas pentingnya Badan Siber dan Sandi Negara, karena mereka memegang peranan strategis dalam pengamanan bagi jutaan rakyat indonesia.
Baca Juga: Pemilu Makin Mendekat, Partai Hanura Jawa Barat Targetkan 5 Kursi di Senayan
Dalam perkembangan persandian di Indonesia, DIY memiliki peran penting sebagai lokasi berdirinya Dinas Code yang kemudian bertransformasi menjadi Badan Siber dan Sandi Negara.
DIY juga menjadi lokasi berdirinya Museum Sandi yang merupakan satu-satunya museum kriptografi di Indonesia.