JURNAL SOREANG - Perayaan idul fitri baru saja kita lewati oleh seluruh umat islam didunia. Namun, sebagian rakyat indonesia khususnya di pulau jawa juga sering merayakan lebaran ketupat.
Lebaran ketupat merupakan tradisi masyarakat muslim di indonesia. Lebaran ketupat biasanya identik dengan tradisi slametan yang sudah lama berkembang di kalangan masyarakat Indonesia.
Lebaran ketupat adalah tradisi bermaaf-maafan dan bersilahturahmi setelah perayaan hari raya idul fitri.
Baca Juga: Keren! Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Terbitkan 921 Artikel Ilmiah, Berikut Rinciannya
Biasanya lebaran ketupat dilaksanakan seminggu setelah hari raya idul fitri. Dilansir dari berbagai sumber berikut sejarah lebaran ketupat yang ada di indonesia.
Sejarah ketupat
Jika di amati dari sejarahnya, beberapa sumber yang ada menyebutkan tradisi lebaran ketupat sudah ada sejak masa wali songo dan sunan kalijaga.
Salah satu tokoh bagian dari wali songo saat menyebarkan islam di jawa, memperkenalkan dua kali lebaran yaitu lebaran idul fitri dan lebaran ketupat.
Ketupat berasal dari bahasa jawa ngaku lepat yang artinya mengakui kesalahan. Secara filosofis, seseorang yang beragama islam diharapkan mengakui kesalahaan dan memaafkan dengan memakan ketupat.
Menurut tradisi jawa, bungkusan ketupat yang berwarna hijau terbuat dari janur kuning yang melambangkan penangkala bencana atau penolak bala.
Sedangkan bentuk dari ketupat segi empat melambangkan kiblat papat lima pancer. Arti dari kiblat papat lima pancer adalah kemanapun manusia pergi, pasti selalu kembali kepada sang pencipta Allah SWT.
Adapun beberapa daerah di indonesia yang melaksanakan lebaran ketupat sebagai berikut:
1. Demak, jawa tengah
2. Madura, jawa timur
3. Kudus, jawa tengah
4. Lombok, nusa tenggara barat
5. Magelang, jawa tengah
6. Kota batu, jawa timur
7. Manado, sulawesi utara
Itulah sejarah dari lebaran ketupat yang ada di indonesia. Apakah kamu merayakan tradisi lebaran ketupat?.***