2. Pelayanan transportasi darat.
Hal itu disebabkan karena minimnya koordinasi dengan muassasah atau rekanan di Arab Saudi.
3. Layanan akomodasi.
Diantaranya durasi dan jumlah penghuni hotel transit sebelum menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Biasanya, beber Nur, jemaah terlantar karena biro perjalanan hanya booking dan belum mengikat perjanjian dengan pemilik hotel.
Baca Juga: Mau Mudik ? Simak Tips Berkendara dengan Menggunakan Motor Ketika Hendak Liburan Pulang Kampung
Karena itu, sambungnya, hotel memberikan ke penyelenggara lain dengan harga yang lebih tinggi.
"Masalah akomodasi merupakan masalah yang sering terjadi. Biasanya, kontrak layanan hotel bintang 5, tetapi ada downgrade sehingga jemaah tidak puas," jelasnya.
4. Layanan konsumsi.
Ketidakcocokan menu makanan yang dijanjikan dengan yang disajikan menbuat jemaah kecewa.
Baca Juga: 7 Orang Tewas Dalam Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang-Solo, Polisi: Diduga karena Rem Blong