Alami Dugaan Pencaloan Dalam Proses Rekrutmen Polisi? Laporin ke Nomor WhatsApp Ini Aja

- 12 April 2023, 13:20 WIB
Asisten Kapolri bidang SDM (As SDM), Irjen Dedi Prasetyo saat memberikan keterangan pers
Asisten Kapolri bidang SDM (As SDM), Irjen Dedi Prasetyo saat memberikan keterangan pers /PMJ News

JURNAL SOREANG - Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri meluncurkan hotline pengaduan masyarakat (dumas) terkait proses rekrutmen calon anggota Polri.

Hotline ini digunakan apabila masyarakat mengalami, melihat, mendengar, dan mengetahui adanya dugaan penyimpangan dalam proses penerimaan calon anggota polisi.

Adapun nomor hotline aduan tersebut adalah 085773760016 yang tersambung langsung dengan aplikasi WhatsApp SSDM Polri.

Baca Juga: Jangan Lewatkan Doa Ini saat Berburu Lailatul Qadar, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

"Kegiatan rekrutmen ini harus menjadi kontribusi positif dengan melaksanakan prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis) dan clean and clear," tutur Asisten Kapolri bidang SDM (As SDM), Irjen Dedi Prasetyo, dalam keterangannya, Selasa 11 April 2023.

Hal ini, lanjutnya, sebagai bentuk pertanggungjawaban SSDM Polri dalam rangka mempertahankan sertifikat ISO dengan prinsip BETAH.

"Ini adalah operasi khusus SDM. Rekrutmen Polri pernah mendapat sertifikat ISO dengan prinsip BETAH, inilah pertanggungjawaban kita," tegas Dedi.

Baca Juga: Berikut 3 Tipe kepribadian pada pria: Alpha, Beta, Sigma. Apakah kamu salah satunya?

Diketahui tingkat kepercayaan masyarakat saat ini terhadap Polri menyentuh 70,8 persen.

"Penting untuk meningkatkan kerja keras dalam meningkatkan public trust Polri. Saat ini telah mencapai 70,8 persen," tambahnya.

Dedi mengungkapkan, target selanjutnya adalah meningkatkan kepercayaan masyarakat hingga bisa menyentuh 76 persen, bahkan lebih, pada Hari Ulang Tahun Bhayangkara 1 Juli 2023 mendatang.

Baca Juga: Mempunyai Aura yang Disegani banyak Orang, Berikut 3 zodiak Paling Dihormati, Apa kamu salah Satunya?

Ia berharap, target tersebut tercapai melalui proses rekrutmen Polri yang bersih.

"Brand image yang masih melekat di masyarakat, 'masuk polisi pakai uang', 'masuk bintara sekian ratus (juta rupiah)', '(masuk) taruna sekian ratus juta atau sekian miliar (rupiah)'. Image ini harus kita rubah," jelasnya.

Karena itu, ia menginstruksikan kepada operator hotline untuk proaktif menanggapi aduan masyarakat.

Baca Juga: Leicester Umumkan Pelatih Sementara Hingga Akhir Musim, Tugas Berat Menanti Dean Smith

"Operator hotline juga harus proaktif, harus menjawab apa saja yang jadi pertanyaan masyarakat terkait rekrutmen ini," tekan Dedi.

Tak lupa ia mengingatkan masyarakat bahwa hanya satu nomor hotline yang resmi dipakai SSDM Polri.

Apabila menerima pesan atau panggilan dari nomor selain hotline SSDM Polri dan hotline masing-masing panitia daerah yang mengaku sebagai pihak panitia penerima anggota Polri, jangan langsung percaya.

Baca Juga: Keseruan Lomba Takbir Darul Hikam: Dari Rapper yang Lupa Lirik sampai Pantun Utang Lunas

"Kalau ada nomor-nomor lain, itu oknum yang memanfaatkan proses rekrutmen untuk mencari keuntungan sendiri," pungkasnya.***

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial  Google News Jurnal Soreang FB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang 

Editor: Yusup Supriatna

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x