JURNAL SOREANG-Gunung Merapi di Indonesia, salah satu gunung berapi teraktif di dunia, erupsi pada Sabtu (11/3), mengeluarkan asap dan abu yang menyelimuti desa-desa di dekat kawah.
Tidak ada laporan segera tentang korban, kata badan mitigasi bencana setempat.
Gambar yang disiarkan di media lokal menunjukkan rumah dan jalan tertutup abu di sebuah desa dekat gunung berapi, yang terletak di Pulau Jawa, dekat ibukota budaya Indonesia, Yogyakarta.
Observatorium Gunung Merapi memperkirakan awan abu mencapai 3.000 m (9.600 kaki) di atas puncak.
Pihak berwenang menetapkan zona terbatas sejauh 7 km dari kawah setelah letusan, yang tercatat pada pukul 12.12 siang (0512 GMT).
"Untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di kawasan yang berpotensi bahaya tersebut," kata Juru Bicara BMKG Abdul Muhari dalam keterangannya, Sabtu.
Penduduk sekitar juga harus mengantisipasi "gangguan" dari abu dan mewaspadai potensi bahaya dari semburan lumpur vulkanik, terutama jika hujan turun di dekat gunung berapi, kata Muhari.
Setidaknya delapan desa di dekat gunung berapi telah terkena abu vulkanik, kata seorang petugas di salah satu pos pengamatan Merapi dalam sebuah pernyataan.
Letusan besar gunung berapi terakhir pada tahun 2010 menewaskan lebih dari 300 orang dan memaksa evakuasi sekitar 280.000 penduduk.
Itu adalah letusan terkuat Merapi sejak 1930, ketika sekitar 1.300 orang tewas. Letusan pada tahun 1994 menyebabkan sekitar 60 orang tewas.
Status siaga gunung berapi tetap pada level tertinggi kedua sejak 2020 setelah menunjukkan aktivitas baru.
Indonesia yang memiliki hampir 130 gunung berapi aktif, terletak di "Cincin Api" Pasifik, tempat pertemuan lempeng benua menyebabkan aktivitas vulkanik dan seismik yang tinggi.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang