Tradisional! Ingin Tahu Sejarah Musik Melayu, Daerah Ini Awal Berkembangnya Aliran Musik Khas Itu

- 6 Maret 2023, 18:55 WIB
Ilustrasi alat musik Melayu, Musik Melayu adalah aliran musik tradisional yang berasal dan berkembang di pesisir timur Sumatera, Kalimantan, dan Semenanjung Melayu
Ilustrasi alat musik Melayu, Musik Melayu adalah aliran musik tradisional yang berasal dan berkembang di pesisir timur Sumatera, Kalimantan, dan Semenanjung Melayu /Freepik

JURNAL SOREANG - Musik Melayu adalah aliran musik tradisional yang berasal dan berkembang di pesisir timur Sumatera, Kalimantan, dan Semenanjung Melayu.

Musik ini biasanya dinyanyikan oleh masyarakat suku melayu yang sering diiringi dengan tarian daerah melayu.

Misalnya tari persembahan pada acara atau pesta budaya, penyambutan tamu kehormatan, dan pada acara keagamaan.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Gaya Rambut dan Ungkap Ciri Khas Sifat Anda!

Yang menarik dari genre musik ini terletak pada strukturnya yang terdiri dari lirik lagu berisi syair yang disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari.

Selain itu juga penuh dengan ajaran (pesan moral), diisi dengan suara atau vokal cengkok khas melayu, dan aransemen musik yang tertata rapi.

Pada awal perkembangannya alat musik yang digunakan bertambah didominasi oleh tingkahan rebana, petikan gambus, gesekan biola, picitan akordion, tingkahan gong, dan tiupan serunai. Ini dipengaruhi oleh budaya dari tanah Arab dan tradisional Eropa.

Baca Juga: Lirik Lagu De Ra Go DJ Remix King Plat KT, Viral di TikTok

Seiring dengan perkembangan teknologi itu semua digabungkan dengan alat musik elektronik berupa keyboard.

Meskipun demikian, dalam kegiatan-kegiatan tertentu alat musik tradisional tetap digunakan demi mempertahankan warisan budaya.

Dalam kiprahnya aliran ini sempat populer di era '80-an bahkan memasuki era "puncak kegemilangan" di era '90-an.

Sejarah Perkembangan Musik Melayu

Melihat ke belakang, awal Musik Melayu berakar dari Qasidah yang bersumber dari kedatangan dan penyebaran Agama Islam di Nusantara pada tahun 635 - 1600 dari Arab, Gujarat dan Persia, sifatnya pembacaan syair dan selanjutnya dinyanyikan.

Baca Juga: Kebakaran Depo Plumpang, DPR Bakal Panggil Pertamina: Kenapa Sering Terjadi?

Oleh karena itu, awal mulanya syair yang digunakan adalah semula dari Gurindam yang dinyanyikan, dan secara bertahap digunakan juga untuk mengiringi militer.

Pada waktu sejak dibukanya Terusan Suez terjadi aliran migrasi orang Arab dan Mesir masuk Hindia Belanda tahun 1870 hingga sesudah 1888, mereka membawa alat musik Gambus dan dijadikan pemain Musik Arab.

Pengaruh ini juga bercampur dengan musik tradisional dengan syair Gurindam dan alat musik tradisional lokal seperti gong, serunai, dan lain sebagainya.

Selanjutnya sekitar tahun 1940 lahir Musik Melayu Deli, tentu saja gaya permainan musik ini sudah jauh tidak sama dengan asalnya sebagai Qasidah.

Baca Juga: KKB Sandera Pilot Susi Air Hampir Sebulan, Satgas Damai Cartenz Perluas Pencarian di 2 Kabupaten

Hal itu karena perkembangan masa ini tidak hanya menyanyikan syair Gurindam, tetapi sudah jauh berkembang sempurna sebagai musik hiburan bernyanyi dan pengiring tari khas Orang Melayu pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaysia.

Dengan perkembangan teknologi elektronik sekitar setelah tahun 1950, maka mulai dikenalkan pengeras suara, gitar listrik, bahkan perkembangan keyboard. Dan yang tak kalah penting adalah perkembangan industri rekaman sejak tahun 1950.

Klasifikasi Musik Melayu

Menurut waktu lahirnya dan alat musik yang digunakan, maka berada 3 jenis Musik Melayu, yaitu:

- Musik Melayu Asli, hanya dengan pukulan kendang atau rebana seperti Qasidah, diperkirakan tahun 635 - 1600

Baca Juga: Dewasa Bukan Hanya Tentang Umur, 5 Karakter Ini Bisa Jadi Tolak Ukurnya, Apa Saja?

- Musik Melayu Tradisional, sudah memakai alat musik gong, rebana, rebab, serunai, diperkirakan tahun 1800 - 1940

- Musik Melayu Modern, memakai alat musik modern, di samping tradisional, seperti biola, gitar, akordeon, dan terakhir dengan keyboard, diperkirakan setelah tahun 1950.***

Editor: Rustandi

Sumber: p2k.unkris.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah