Hal itu, sambungnya, menyebabkan masyarakat pedesaan di Sumbar kesulitan mendapatkan skil untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang dimiliki.
"Ada dua jenis kelompok masyarakat di sini yakni agraris dan maritim. Bagaimana (ilmu pengetahuan) menjadi nilai tambah dalam meningkatkan skill, keterampilan, inovasi dan kreativitas," beber Akmal.
Baca Juga: Meski Sering terlihat Lemah Pemilik 5 Weton Ini Bakal Sukses besar di Tahun 2023, Siapa Saja Ya?
Dijelaskan Akmal, Literasi berbasis inklusi memang sangat dibutuhkan masyarakat di pedesaan. Hal ini merupakan pilihan tepat dalam mengembangkan skill bagi petani, nelayan maupun ibu rumah tangga.
"Mengenai aspek.permodalan, pj Gubernur Sumbar menjelaskan dibutuhkan kecerdasan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki. "Sebagai comtoh, di masyarakat maritim ada pohon kelapa. Tidak selamanya dijual dalam bentuk buahnya saja. Padahal serabutnya bisa bermanfaat. Batoknya dan pohonya juga sama," terangnya.
Baca Juga: Meski Sering terlihat Lemah Pemilik 5 Weton Ini Bakal Sukses besar di Tahun 2023, Siapa Saja Ya?
"Untuk itulah bagaimana literasi bisa mendoromg agar bisa produktif. Tentu harus ada akses untuk mencapai hal itu," pungkas Akmal Malik.***