JURNAL SOREANG - Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Kepanjen Malang, Jawa Timur, mengakibatkan ratusan korban alami luka dan meninggal dunia.
Peristiwa terjadi, usai pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022 lalu.
Dalam pertandingan tersebut, Tim Singo Edan dikalahkan Tim Bajul Ijo dengan skor tipis 2-3.
Supaya tidak terulang kembali kejadian serupa, Polri mengambil sikap atas peristiwa berdarah tersebut.
Salah satunya adalah tidak akan menggunakan gas air mata lagi dalam pengamanan dan pengendalian massa saat pertandingan sepakbola.
"Untuk penggunaan gas air mata, kemudian peralatan pengendalian massa, dan peralatan yang dapat memprovokasi massa di stadion, itu tentunya tidak digunakan kembali," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Sabtu 15 Oktober 2022.
Baca Juga: 5 Karakter Dalam Serial Naruto yang Bisa Menyaingi Goku Ketika Bertarung, Berikut Penjelasanya
Ia memastikan, pengamanan dalam pertandingan sepakbola nantinya akan mengacu pada regulasi keselamatan sesuai dengan Statuta FIFA.
"Kita mengacu kepada regulasi keselamatan dan keamanan yang sudah dikeluarkan sesuai dengan Statuta FIFA," tegasnya.
Baca Juga: Profil dan Biodata Kiki Amalia yang Dilamar Hari ini Oleh Seorang Pengusaha
Untuk berita selengkapnya bisa klik di sini.***