Tragedi Kerusuhan Suporter Sepakbola Kanjuruhan Malang! 127 Orang Meninggal, 2 Anggota Polisi

- 3 Oktober 2022, 10:57 WIB
 korban berjatuhan di Stadion Arema FC Vs Persebaya dan aturan FIFA tentang penggunaan gas air mata / IG /
korban berjatuhan di Stadion Arema FC Vs Persebaya dan aturan FIFA tentang penggunaan gas air mata / IG / /Instagram @persib_day/

JURNAL SOREANG - Tragedi kerusuhan suporter sepakbola terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Peristiwa tersebut terjadi usai Arema FC dikalahkan tim tamunya, Persebaya Surabaya, dengan skor akhir 2-3.

Akibat kekalahan tersebut, Aremania mengamuk dan terjadilah kerusuhan. Peristiwa ini mengakibatkan 127 orang meninggal dunia, termasuk dua anggota polisi.

Baca Juga: Prediksi Liverpool vs Rangers UEFA Champions League 5 Oktober 2022, Starting Line Up, Head to Head, Skor

"(Akibat kerusuhan itu) telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," ungkap Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta dalam keterangannya, Minggu 2 Oktober 2022.

Dijelaskannya, sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Sementara sisanya, kata ia, meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Baca Juga: Valentino Jebret Mengundurkan Diri Sebagai Presenter Liga 1 Akibat Tragedi Arema FC VS Persebaya

"Hingga saat ini, setidaknya terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit," terangnya.

Nico melanjutkan, selain korban meninggal, sebanyak 13 unit kendaraan juga dirusak, termasuk 10 di antaranya milik Polri.

"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3 ribu penonton turun ke lapangan," ujarnya.

Baca Juga: Prediksi Ajax vs Napoli UEFA Champions League 5 Oktober 2022, Starting Line Up, Head to Head, Skor

Menurut Nico, sejatinya pertandingan di Stadion Kanjuruhan tersebut berjalan dengan lancar. Namun setelah permainan berakhir, sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa dan beberapa di antaranya turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Petugas pengamanan, paparnya, kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Malang: Alhamdulillah, PBNU Akan Beri Santunan bagi Keluarga Korban Kerusuhan

"Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata," tandasnya.***

Editor: Yusup Supriatna

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x