10 Kasus Kebocoran Data di Era Presiden Jokowi Selain Bjorka, Ada Bukapalak, BUMN, Polri, dan Dokumen Negara

- 20 September 2022, 17:00 WIB
10 Kasus Kebocoran Data di Era Presiden Jokowi Selain Bjorka, Ada Bukapalak, BUMN, Polri, dan Data Negara
10 Kasus Kebocoran Data di Era Presiden Jokowi Selain Bjorka, Ada Bukapalak, BUMN, Polri, dan Data Negara /Beda Enggak tangkapan layar/

JURNAL SOREANG - Kasus kebocoran data pribadi di era Jokowi terus terjadi.

Publik terus menyoroti hal ini karena beberapa kali terjadi.

Kritik tidak hanya ditujukan kepada Presiden, tetapi juga kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.

Berikut rangkuman beberapa personal leak yang terjadi sejak tahun 2019 hingga saat ini yang dirangkum oleh Jurnal Soreang dari ANTARA :

Baca Juga: Menopause Bukanlah Akhir dari Kehidupan Seksual Wanita


1. Data Bukalapak

Pada Mei 2020, publik dihebohkan dengan bocornya data pribadi lebih dari 13 juta akun Bukalapak yang diperdagangkan di forum hacker RaidForums oleh penjual nama akun Asian Boy.

Data Bukalapak yang ditampilkan cukup detail, mulai dari email, username, password, last login, email Facebook dengan hash, alamat pengguna, tanggal ulang tahun, hingga nomor telepon.

Belum lama ini dari bocoran data Bukalapak, 1,2 juta data pribadi konsumen Bhinneka.com dan data pengguna 9 perusahaan lainnya kembali dijual RaidForums seharga US$ 1.200 atau setara Rp. 18 juta.

Data tersebut diperoleh oleh peretas yang menamakan dirinya ShinyHuners.

Baca Juga: Ternyata Ada Juga Pasutri yang Genophobia, Takut Hubungan Intim, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Menanggapi hal tersebut, Bhineka langsung melakukan investigasi internal. Mereka juga berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).


2. Data KPU

Di bulan yang sama, Mei 2020, data pemilih KPU kembali bocor. Data juga dijual di forum peretasan.

Kebocoran itu diungkapkan oleh konsultan keamanan siber Israel, Under the Breach. Data yang dijual meliputi nama, alamat, NIK, hingga nomor KK.

Setelah ditelusuri, data tersebut merupakan data pemilih tahun 2013.


3. Data Covid-19

Pengguna Raid Forum "Database Shopping" mengaku menjual data berisi daftar 230 ribu WNI terkait Covid-19. Peristiwa itu terjadi pada Juni 2020.

Bocoran data COVID-19 yang ditawarkan berisi tanggal laporan, nama, kebangsaan, jenis kelamin, usia, nomor telepon, alamat tempat tinggal, jenis kontak, hubungan kasus, tanggal awal risiko, tanggal sakit, tanggal rawat jalan.

Baca Juga: Honda CBR250RR Baru, Rilis di Indonesia Lawan Yamaha R25 dan Kawasaki Ninja 250, Mana Paling Gahar?

Kemudian tanggal rawat jalan, tanggal rawat inap, tanggal rawat inap, tanggal sakit, tanggal pengambilan sampel, tanggal pengiriman sampel, tanggal hasil, tanggal hasil akhir, tanggal rapid test, hasil rapid test, PCR tanggal tes, hingga hasil tes PCR.


4. Data Polri

Pendiri Komunitas Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto mengungkapkan dugaan kebocoran data anggota Polri melalui media sosialnya pada Juni 2020.

Ia juga mengunggah tangkapan layar berisi informasi pribadi anggota Polri yang meliputi foto. tentang dirinya, sejarah posisi, dan pangkat.

Terkait data tersebut, akun Hojatking mengaku berhasil membobol data tersebut pada 31 Mei 2020, lalu menjualnya dengan harga setara dengan Rp. 17 juta.

Baca Juga: Jangan Lewatkan! 4 Amalan Rebo Wekasan untuk Menolak Bala Musibah, Berikut Rincian Lengkapnya


5. Data BPJS

Kebocoran data BPJS Kesehatan terjadi pada Mei 2021, di mana seorang pengguna RaidForums bernama Kotz menjual data berisi informasi pribadi masyarakat Indonesia yang meliputi email, NIK, gaji, nomor ponsel, bahkan alamat.

Kotz mengaku mendapatkan data tersebut dari situs bpjs-sehat.go.id.


6. Data e-HAC

Data pengguna aplikasi Electronic Health Alert (e-HAC) besutan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diduga bocor pada 15 Juli 2021.

Dikutip dari Kompas, dari penelusuran yang dilakukan peneliti keamanan siber VPNMinister, kebocoran terjadi pada 1,3 juta data pengguna aplikasi.

Baca Juga: Anggota DPR Minta Proses Pidana Ferdy Sambo Segera Dijalankan Karena Kasus Ini Sudah Lama


7. Data BRI

Akun Twitter @UnderTheBreach mengungkap dugaan kebocoran data nasabah perusahaan asuransi BRI Life pada 27 Juni 2021.

Akun tersebut menyebut ada sekitar 2 juta nasabah dengan sekitar 463.000 dokumen dicuri.

Selain itu, disertakan pula video demonstrasi berdurasi 30 menit yang menampilkan data yang telah diperoleh.

Data tersebut berupa KTP, rekening, NPWP, akta kelahiran, hingga rekam medis.


8. Data KPAI

Salah satu pengguna RaidForums, C77 menawarkan data KPAI pada Oktober 2021.

Akun tersebut juga memberikan sampel data sebagai bukti bahwa mereka benar-benar memiliki data tersebut.

Baca Juga: Punggawa Persib Bandung, Kakang Rudianto Bersyukur Bantu Timnas Lolos Piala Asia U-20 2023, Begini Katanya

Data yang dijual berisi nama, nomor identitas, kewarganegaraan, nomor telepon, agama, pekerjaan, pendidikan, dan jenis kelamin.


9. Kebocoran Data Kemensos

Terbaru kebocoran data diduga dialami oleh Kementerian Sosial (Kemensos), Rabu (14/9/2022). Data tersebut diklaim berjumlah 102 juta data yang berisi foto Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), sampai kartu BPJS.

Jutaan data tersebut menempati ruang sebanyak 16 Gigabyte setelah dikompresi, dan sampai 85 Gigabyte setelah diekstraksi.

Pengunggah menuliskan bahwa data didapat dari breach database Kemensos pada September 2022.

Sementara itu ketika dikonfirmasi ke pihak Kemensos, mereka mengaku masih mengkoordinasikan kabar kebocoran data tersebut dengan pihak-pihak terkait.

Baca Juga: Jangan Tertidur Lagi: Lirik DICE Lengkap dengan Terjemahannya, Lagu Terbaru dari NMIXX


10. Bjorka

Peretasan oleh Bjorka telah menjadi perhatian hingga hari ini.

Ia mengaku telah meretas beberapa data, mulai dari data IndiHome, data registrasi SIM, bahkan dokumen surat menyurat Presiden Jokowi.

Hingga kini, Pemerintah belum bisa menuntaskan kebocoran data yang dilakukan Bjorka.

Baca Juga: Apakah Penggunaan Pelumas saat Hubungan Intim Bisa Membuat Susah Hamil? Begini Penjelasan dari Ahli

Itulah beberapa kasus kebocoran data pribadi di era Jokowi dengan Johnny G. Plate sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika. ***

 

Editor: Azmy Yanuar Muttaqien

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x