Muktamar Persis XVI dan Bagian Otonom Jangan Sebatas Rutinitas, Berikut Catatan Ketua PC Persis Regol

- 3 September 2022, 08:31 WIB
Ketua PC Persis Regol Kota Bandung, Dr. Ihsan Setiadi Latief, M.Si
Ketua PC Persis Regol Kota Bandung, Dr. Ihsan Setiadi Latief, M.Si /Istimewa/

Bidang Dakwah di lingkungan Persis popular, hanya sayang pengertian dakwah di sini dalam realitasnya lebih kepada pengertian yang sempit yaitu dakwah bil-lisan, sangat sedikit yang bisa menyampaikan dakwah secara tertulis (bil kitabah) dan dengan perbuatan (bil-hal) yang bisa menjadi teladan umat.

Lebih jauh lagi seharusnya Jam’iyyah Persis memaknai dakwah sebagai rekonstruksi sosial (social recontruction) yang bersifat multidemensional. Bidang Sosial Kemasyarakatan.

Bidang ini yang belum digarap secara serius oleh Jam’iyyah, bahwa proses purifikasi (pemurnian) keagamaan oleh Persis sudah final dan terus menerus didakwahkan sampai saat sekarang, tapi proses dinamisasi Jam’iyyah belum terlihat secara jelas.

Baca Juga: Soreang Akan Jadi Tuan Rumah Pelaksanaan Muktamar XVI Persatuan Islam (PERSIS), Ini Agendanya

Kalau di Muhammadiyyah ada pelayanan sosial berupa rumah sakit, panti asuhan dan lain-lain. Jam’iyyah Persis meskipun ada varian dari gerakan purifikasi yang dilakukan tapi belumlah optimal.

Bukan hanya pelayanan sosial saja tapi juga aspek-aspek lainnya (isu lingkungan hidup, HAM dll) perlu kiranya dipertimbangkan oleh Persis sebagai bagian dari gerakan Persis sehingga tuduhan bahwa Persis itu fiqh ubudiyah oriented terbantahkan.

Tidak kalah pentingnya dalam wawasan pergerakan ini adalah Jam’iyyah Persis harus membuat cetak biru (blue print) Persis dan Bagian Otonomnya agar tercipta pola pengkaderan yang terintegrasi, sistematis, berjenjang dan kontinyu serta sinergis.

Baca Juga: Ormas Islam Persis Akan Adakan Muktamar, Berikut Harapan Kader Persis dalam Majelis Mubahatsah

Sehingga kualifikasi, kapasitas dan militansi kader Persis dan Bagian Otonom bisa dipertanggungjawabkan bukan hanya sekedar kader emosional kultural tapi tercipta kader-kader rasional.

Kedua, Reorientasi Wawasan Pendidikan, sudah banyak yang telah dilakukan dan tengah diupayakan oleh Jam’iyyah Persis, namun belumlah memadai. Dalam sistem pendidikan Persis  tidak perlu sentralisasi sistem pendidikan di Persis.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah