Persis mesti terlibat dalam proses pembangunan isu-isu kebangsaan. Pembangunan hukum, sosial, ekonomi, pendidikan, kebudayaan, dan peradaban yang berkeadilan dengan spirit keislaman yang lebih substantif.
Pasang surut pergerakan dakwah itu hal biasa, Persis dulu dikenal luas dan disegani oleh lawan maupun kawan, sejarah masa silam jadikan ibrah untuk menatap masa depan. Yang terpenting bagaimana mengambil spirit perjuangan masa lalu yang kemudian dikontekstualisasikan dalam kondisi sekarang.
Baca Juga: Jelang Muktamar Persis: Stadion Si Jalak Harupat Akan Dimeriahkan Puluhan Ribu Jemaah Persis
Dalam sebuah hadits yang shahîh dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَهَا
Sesungguhnya Allâh akan mengutus (menghadirkan) bagi umat ini (umat Islam) orang yang akan memperbaharui (urusan) agama mereka pada setiap akhir seratus tahun (HR. Abu Dawud (no. 4291), al-Hakim (no. 8592), dan ath-Thabarani dalam “al-Mu’jamul ausath” (no. 6527), Dinyatakan shahih oleh Imam al-Hakim, al-‘Iraqi, Ibnu Hajar (dinukil dalam kitab “’Aunul Ma’buud” 11/267) dan syaikh al-Albani dalam “Silsilatul ahaaditsish shahihah” (no. 599)
Jangan sampai hanya bisa membanggakan masa lalu tanpa bisa membuktikan masa kini dan masa depan, Persis harus “keluar” dari sejarah lamanya dan menghadirkan kembali Persis di masa kini dan mendatang
Ada beberapa catatan tentang perjalanan Jam’iyyah Persis dan perlu kiranya menjadi perhatian –terutama- bagi pucuk pimpinan yang akan datang dan umumnya penggiat Persis.
Pertama, Reorientasi Wawasan Pergerakan. Jam’iyyah Persis mengklaim diri sebagai jam’iyyah (organisasi) yang bergerak dalam bidang dakwah, Pendidikan dan sosial kemasyarakatan.
Dakwah bagi jamiyah Persis perlu diperluas gerakannya, bukan semata tabligh tapi bagaimana mengajak umat untuk Kembali ke ajaran agama. Pendekatan dakwah juga harus menggunakan berbagai pisau analisis dan metode.
Baca Juga: Jelang Muktamar Persatuan Islam (Persis): Siapa Figur Ketua Umum Persis Lima Tahun Ke Depan?