"Jadi sebenernya cita-cita saya sejak kecil itu adalah sebagai dokter, namun pada saat kelas 3 itu mendekati orang tua saya pensiun.
Jadi saya diajak diskusi dan orang tua bilang sepertinya kalau masuk dokter bapak gak mampu,” katanya, dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Opsi NTB Channel pada Kamis, 21 Juli 2022.
“Saya urungkan niat saya, apda saat itu saya belum lulus dari SMA 1 Pringgabaya,” lanjutnya.
Bahkan Rita sempat mencoba peruntungan dengan mendaftar sebagai pramugari. Akan tetapi, orang tuanya tidak mendukung karena harus membayar uang sebesar Rp20 juta.
Setelah mengurungkan niatnya menjadi seorang dokter, Rita pun memutuskan untuk mendaftar Akpol.
“Pada saat itu kelas 3 saya berpikir sepertinya saya harus jadi polisi. tidak punya keluarga polisi, orang tua saya hanya PNS biasa,” katanya.
Ia diterima di Akpol pada 2010 lalu. Setelah menjalani masa pendidikan, Rita mengawali tugasnya dengan berdinas di Polda DIY. Dia bertugas pada bagian Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) di Gunungkidul.
Pada tahun 2018 lalu, ia juga sempat menjadi wakil Polri yang mendapat beasiswa International Law Enforcement Liaison Officer Program di Beijing Foreign Studies University (BFSU) Beijing, China.