Menurutnya, Majapahit merupakan pusat peradaban dengan unsur kenegaraan, ekonomi dan politiknya pada zaman itu, sehingga akhirnya rempah Indonesia menjadi rebutan bangsa asing.
“Salah satu relief rempah yang ditemukan arkeologi pada abad ke-14 di Candi Penataran Blitar adalah lada. Hal ini dikarenakan adanya prasasti yang menyebutkan tentang perdagangan lada. Sehingga bisa dikatakan, salah satu perdagangan besar yang dilakukan Majapahit pada kala itu adalah lada,” katanya Siswanto.
Dalam acara penutupan Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 ini, Walikota Mojokerto Ika Puspitasari menyambut gembira kedatangan Laskar Rempah ke Rumah Rakyat Mojokerto dengan jamuan makan malam dan atraksi seni budaya bertema “Spirit of Majapahit”.
Baca Juga: Raja Banda: Laskar Rempah, Jaga dan Rawatlah Negeri Kami untuk Indonesia
Selain jamuan makan malam, acara ini dilengkapi dengan permainan tradisional Elingpiade dan iringan musik.
Para Laskar Rempah juga akan menyusuri Kali Brantas yang sejak dulu merupakan salah satu jalur perdagangan utama di wilayah Jawa Timur.
Dalam kunjungan ini, para Laskar Rempah akan disambut dengan Tari Lenggang Kali Brantas, sebuah tarian yang menggambarkan tentang lika-liku Sungai Brantas dengan aliran air yang terkadang tenang dan terkadang juga deras. Hal ini dapat dilihat melalui gerakan-gerakan tari yang mengalir, lincah, riang gembira, dan tegas.
Untuk diketahui, Sungai Brantas mempunyai fungsi yang sangat penting bagi masyarakat di sekitarnya, khususnya Pulau Jawa bagian timur. Sungai ini sejak dulu merupakan salah satu jalur perdagangan utama di wilayah Jawa Timur.***