Mengapa Penetapan Idul Adha 2022 Arab Saudi Lebih Dini dari Indonesia? Begini Penjelasan Kemenag RI

- 2 Juli 2022, 11:13 WIB
Kemenag jelaskan soal perbedaan penetapan Idul Adha 2022 di Indonesia dan Arab Saudi
Kemenag jelaskan soal perbedaan penetapan Idul Adha 2022 di Indonesia dan Arab Saudi /Tangkap layar kemenag.go.id

JURNAL SOREANG - Perbedaan waktu penetapan Idul Adha 2022 antara Arab Saudi dan Indonesia memunculkan sejumlah pertanayaan di benak publik.

Terlebih, waktu Idul Adha 1443 Arab Saudi yang diteapkan pada 9 Juli 2022 lebih dini ketimbang di  Indonesia yang telah dipustuskan jatuh pada 10 Juli 2022.

Baca Juga: Mudah Dilakukan! Ini 3 Amalan yang Pahalanya Setara Ibadah Haji dan Umrah, Apa Saja?

Tentu hal tersebut memunculkan pertanyaan publik, mengingat secara geografis Indonesia berada lebih timur dari Arab Saudi, yang secara umum dianggap lebih cepat pergantian harinya.

Menanggapi pertanyaan publik tersebut, Kementerian Agama (Kemenag) RI memberi penjelasan secara rinci terkait perbedaaan penetapan Idul Adha 2022 Arab Saudi dan Indonesia.

Baca Juga: NAIK HAJI 2022: Waduh! Jemaah Haji Furoda Indonesia Ditolak Masuk Mekah, Ternyata Ini Penyebabnya

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar), Kementerian Agama menjelasakn perihal tersbut disebabkan letak geografis Arab Saudi lebih barat dari Indonesia yang berpengaruh pada rukyah hilal.

"Waktu di Indonesia lebih cepat 4 jam, sehingga hilal justru mungkin terlihat di Arab Saudi," terang Adib dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Kemenag pada Sabtu, 2 Juli 2022.

Baca Juga: Usai Tempuh Pejalanan 4,5 Jam, Tim Garuda Pertiwi Tiba di Filipina Jelang Laga Piala AFF Wanita 2022

Lebih lanjut Adib menjelaskan bahwa pemahaman mengenai letak grografis Indonesia yang lebih timur seringkali disalah artikan.

Ia memamparkan bahwa, posisi Arab Saudi yang lebih Barat berpotensi memudahkan terlihatnya hilal.

Baca Juga: Setelah 31 Tahun Akhirnya Alumni Setamilsuk Bisa Bertemu di Soreang, Ini Keramaian Saat Temu Kangennya

"Jadi kurang tepat jika memahami Indonesia lebih cepat 4 jam dari Arab saudi, maka Indonesia mestinya melakasanakan Hari Raya Idul Adha 1443 H juga lebih awal, jelas pemahaman ini kurang tepat, " sambungnya.

Adib merinci berdasarkan data hisab di Indonesia pada akhir Zulkaidah 1443 H, ketinggian hilal antara 0 derajat 53 menit sampai 3 derajat 13 menit dengan elongasi 4,27 derajat sampai 4,97.

Baca Juga: Ponsel Suami Tak Boleh Tertutup dengan Istri atau Keluarganya, Ini Pesan Pelangi 26

Terakhir, mantan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat tersebut memaparkan bahwa dalam waktu bersamaan, kemungkinna besar posisi hilala di Arab Saudi lebih tinggi ketimbang Indonesia yang berdampak hilal berpotensi lebih terlihat di Arab Saudi.***

 

 

Editor: Nasichatul Ma'Ali

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah