UU tentang Konservasi Perlu Direvisi, Johan: Konservasi Harus Prioritaskan Kelestarian daripada Pemanfaatan

"Tentu saja sanksi yang tegas terhadap kejahatan terkait konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistemnya perlu diperkuat untuk menimbulkan efek jera.Saya tegaskan bahwa konservasi merupakan tanggung jawab semua pihak," katanya.

Sehingga semua aktivitas pembangunan tidak boleh merusak atau menurunkan daya dukung lingkungan apalagi sampai mengganggu keseimbangan ekosistem. "Artinya keberlanjutan ekosistem merupakan aspek utama dalam prinsip pembangunan nasional,” cetus Johan.

Baca Juga: Harus Coba! Berikut 4 Destinasi Wisata Pangalengan Bandung yang Lagi Hits, Salah Satunya Hutan Pinus Rahong

Johan juga mengusulkan perlunya dibuat ketentuan yang mengatur tentang penetapan satwa Indonesia sebagai aset negara, dan simbol kekayaan dan kedaulatan negara agar ada kekuatan hukum atas kekayaan hayati negara.

Wakil rakyat dari dapil NTB1 ini berharap revisi UU konservasi ini dijadikan dasar kebijakan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan hutan konservasi dan upaya konservasi keanekaragaman hayati.

“Saya harap hasil revisi nantinya digunakan untuk meningkatkan perbaikan pengelolaan Kawasan konservasi pada masa mendatang” ucap Johan.

Baca Juga: 3 Tempat Wisata Alam Bandung Raya, Kunjungi Kawah Putih, Tangkuban Perahu dan Taman Hutan Raya Djuanda

Revisi UU Konservasi sangat penting perannya dalam hal pengaturan mengenai pengukuhan dan perlindungan spesies secara detail untuk menjaga kelestarian Indonesia sebagai “Mega Biodiversity Country” karena telah teridentifikasi memiliki 133.693 spesies yang sangat unik dan beraneka ragam.

"Seperti jenis burung mencapai 1.605 jenis, ikan sebanyak 4.724 jenis, mamalia sebanyak 750 jenis, Flora sebanyak 109.116 jenis dan masih banyak lagi kekayaan jenis spesies di Indonesia," ujarnya.***