ROAD TO PRESIDENSI G20, Dwinita: Ekonomi Kreatif Memberi Peluang Keuntungan yang Potensial

- 15 Maret 2022, 14:38 WIB
ROAD TO PRESIDENSI G20, Dwinita: Ekonomi Kreatif Memberi Peluang Keuntungan yang Potensial
ROAD TO PRESIDENSI G20, Dwinita: Ekonomi Kreatif Memberi Peluang Keuntungan yang Potensial /Tangkapan layar jabarprov.go.id

JURNAL SOREANG - Dilansir dari laman resmi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat yang diunggah pada 15 Maret 2022, CONNECTI CITY 2022 dilaksanakan di Gedung Merdeka Jalan Asia Afrika Kota Bandung.

Acara CONNECTI CITY 2022 mengambil tema "People And The Next Economy – Recovering Together".

Acara yang sama dengan CONNECTI CITY 2022, pernah dilaksanakan pada tahun 2019 dan 2021 yang diikuti lebih dari 500 peserta.

Baca Juga: ROAD TO PRESIDENSI G20 CONNECTI CITY 2022, Angela: Diharapkan Menjadi Pilar Ekonomi Pascapandemi di Indonesia

CONNECTI CITY 2022 merupakan sebuah rangkaian dari acara Road to Presidensi G20 yang mengambil tema besar “Recover Together – Recover Stronger”.

Kegiatan ini dilakukan secara hibrida, dan dihadiri oleh sebanyak 22 pembicara internasional dan 16 pembicara nasional.

CONNECTI:CITY 2022 juga mendapat dukungan internasional dari British Council (Inggris).

Tujuan CONNECTI:CITY 2022 adalah untuk memperingati momentum solidaritas Asia Afrika, dan arsip Konferensi Asia Afrika sebagai warisan dunia dengan pengembangan jejaring ekonomi kreatif nasional dan internasional dalam upaya pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Bukan Mario Balotelli, Inilah Rahasia Italia untuk Bisa Melaju ke Piala Dunia 2022

Selain itu dilakukan kerja sama, sinergi, dan kolaborasi dalam pengembangan kota kreatif dan ekonomi kreatif berupa dukungan promosi, inovasi, dan kapasitas pelaku usaha kreatif Jawa Barat agar go international melalui event G20 Indonesia 2022 ini.

Hasil dari acara CONNECTI CITY 2022 ini, diharapkan terbentuknya jejaring, kerja sama, sinergi dan kolaborasi ekonomi kreatif Jabar secara nasional, maupun internasional.

Sealin itu juga, disampaikan rekomendasi pengembangan ekonomi kreatif terutama untuk negara-negara di bagian selatan dunia (global south) kepada Sherpa G20.

Dalam diskusi panel hari pertama, dihadiri sejumlah pembicara internasional yang hadir di lokasi, juga melalui daring dan dilakukan pada Senin 14 Maret 2022.

Baca Juga: Ganjar Pranowo: Tanah dan Air yang Saya Pilih Untuk Disatukan Dengan Tanah dan Air di Penjuru Bumi Nusantara

Angelika Frei Oldenburg Head of Project GIZ menyatakan, bahwa sektor ekonomi kreatif menunjukkan pertumbuhan yang signifikan setiap tahunnya.

Bahkan ditengah krisis COVID-19. Sektor ini masih mampu memberikan penghasilan bagi pelakunya.

"Kami mulai menginfeksi (industri kreatif) pada 2018, berfokus pada pengembangan kapasitas pelaku dan memperkuat ekosistem di beberapa negara Afrika Selatan, Senegal, Kenya, Irak, dan Yordania dengan fokus pada animasi, musik dan mode," ucap Angelika.

Dengan munculmya pandemi COVID-19, kembali menjadi sebuah pukulan bagi industri kreatif binaan mereka.

Baca Juga: Ada Afiliator Binary Option akan Susul Indra Kenz dan Doni Salmanan di Penjara, Jejak Digital Dimana-mana

Yang menyebabkab kehilangan pendapatan dari tahun ke tahun lebih dari 70 persen, dan Industri musik yang paling terasa dampaknya.

"Tak ada lagi pemasukan tetap, demikian pula industri gim dan desain digital," ujarnya.

Angelika berharap akan ada internet murah dimasa yang akan datang, serta teknologi digital yang mudah diakses sebagai bentuk bantuan bagi industri kreatif yang terdampak krisis.

Peluang pasar pun harus kembali dibuka antar negara peserta G20 ini.

Baca Juga: Bikin Kaget! Affiliator Binary Option Doni Salmanan, Beli Minuman Racikan Rizky Febian Hingga Rp400 juta

Prateek Kukreja - Fellow, Indian Council for Research on International Economic Relations (ICRIER) mengatakan, industri kreatif India merekrut sebesar 14 persen tenaga kerja di negaranya dengan pangsa pasar mencapai 36 miliar Dolar AS.

"Musik dan Bollywood menjadi bentuk industri kreatif terbesar di India, kemudian wisata spiritual dan beberapa bangunan menjadi wisata dunia yang diakui UNESCO. Namun kini defisit sekitar 14,3 miliar Dollar AS," ucap Prateek.

Menurutnya, sangat penting bagi Indonesia dan India untuk membawa isu pemulihan ekonomi kreatif ini ke Presidensi G20.

"Sekarang waktu yang tepat untuk mendorong recovery industri kreatif menjadi prioritas Presidensi G20," tuturnya.

Baca Juga: Bikin Bangga! Timnas Indonesia Amputee Berhasil Memiliki Tiket Piala Dunia 2022

Reiner Kern juga, sebagai Cities of Music Coordinator UNESCO Creative Cities Network (UCCN) mendukung pernyataan dua panelis tersebut.

"Pengembangan kapasitas pelaku kreatif juga harus diperhatikan. Di sisi lain, keberpihakan pemerintah setempat juga harus menjadi perhatian dengan memberi dukungan pada pengembangan kota kreatif, seperti Bandung," ujar Reiner.

Dwinita Larasati yaitu selaku Deputi Bidang Kerja Sama Stretegis, Indonesia Creative Cities Network (ICCN) mengatakan, bahwa ekonomi kreatif di Indonsia mendapatkan momentum terutama sejak tahun lalu ketika Indonesia memulai dorongan untuk menciptakan lebih banyak platform kreatif.

"Ekonomi kreatif memberi peluang keuntungan yang potensial yang sama bagi siapa saja untuk bekerja tanpa menghentikan pekerjaan lainnya," ujar Dwinita.

Baca Juga: Ronaldo Menjadi Pencetak Gol Terbanyak Sepanjang Masa, Akankah Bisa Membawa Portugal ke Piala Dunia 2022

Nicolas J.A. Buchoud President Grand Paris Alliance, Fellow of the Global Solutions Initiative menutup diskusi dan menegaskan perlu adanya kementerian khusus untuk membawahi industri ekonomi kreatif di negara-negara G20 tersebut.

"Siapa di pemerintahan atau pemda yang bertanggung jawab, menginformasikan dan mendukung sektor kreatif, serta melakukan koordinasi dengan berbagai pihak," terang Nicolas.

Nicolas juga berharap, hak-hak dasar pelaku kreatif seperti hak kekayaan intelektual semakin diperhatikan, terutama di masa revolusi digital yang sedang berkembang sekarang.***

Editor: Rustandi

Sumber: Jabarprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah