Namun, apakah varian Deltacron lebih berbahaya dari varian Delta dan Omricon?
Dilansir dari New York Times, virus varian antara Delta dan Omicron mungkin terdengar mengkhawatirkan. Tapi ada beberapa alasan untuk tidak panik.
Seorang ahli virus di Institut Pasteur di Paris, Dr Simon-Loriere mengatakah bahwa varian Deltacron ini bukanlah masalah baru.
Hal ini karena virus rekombinan sangat jarang. Meski sudah ada setidaknya sejak Januari, namun belum menunjukkan kemampuan untuk tumbuh secara eksponensial.
Dr. Simon-Loriere mengatakan bahwa genom varian rekombinan juga menunjukkan bahwa itu tidak akan mewakili fase baru pandemi.
Gen yang mengkode protein permukaan virus yang dikenal sebagai spike hampir seluruhnya berasal dari Omicron. Genom lainnya adalah Delta.
Para ilmuwan menduga bahwa cara kerja varian hampir sama dengan Omricon, menyerang sel-sel di hidung dan saluran napas bagian atas, tetapi tidak berhasil dengan baik di dalam paru-paru. Rekombinan baru mungkin menunjukkan kegemaran yang sama.
Jadi untuk saat ini, protokol kesehatan harus tetap dipatuhi dan selalu menjaga kesehatan karena pandemi belum berakhir.***