Simak! Virus Varian Baru Kini Muncul ‘Deltacron’ Gabungan Delta dan Omricon, Bahaya kah?

- 15 Maret 2022, 13:13 WIB
Ilmuwan menemukan kasus varian kombinasi antara Delta dan Omricon yaitu Deltacron
Ilmuwan menemukan kasus varian kombinasi antara Delta dan Omricon yaitu Deltacron /pexels Polina Tankilevitch

JURNAL SOREANG – Varian virus COVID-19 kembali muncul, virus gabungan antara varian Delta dan Omricon bernama Deltacron.

Dilansir dari New York Times, pada beberapa hari terakhir para ilmuwan telah melaporkan bahwa terdapat virus kombinasi dari varian coronavirus Omicron dan Delta telah bermunculan di beberapa negara di Eropa.

Virus Deltacron ini telah terdeteksi dalam sejumlah kecil kasus di Prancis, Belanda, dan Denmark, kata World Health Organization (WHO).

Baca Juga: Soroti Artis Penerima Uang dari Affiliator Binary Option, Denny Darko: Ada yang Datang Karena Kesadaran

Karena kasusnya baru sedikit, para ilmuwan tidak tahu banyak tentang variannya, seperti seberapa mudah penyebarannya dan apakah itu menyebabkan penyakit parah.

"Kami belum melihat perubahan epidemiologi dengan rekombinan ini. Kami belum melihat perubahan keparahan. Tetapi ada banyak penelitian yang sedang berlangsung," kata pemimpin teknis COVID-19 World Health Organization, Maria Van Kerkhove, PhD di sebuah konferensi pers, dikutip dari WebMD.

Ilmuwan WHO mencatat bahwa varian tersebut kemungkinan akan menyebar.

"Sayangnya, kami berharap melihat rekombinan karena inilah yang dilakukan virus, mereka berubah seiring waktu," kata Van Kerkhove.

Baca Juga: Alden MasterChef Indonesia S9 Tetap Lolos Top 9 Meski Masakannya Gosong, Ray: Lagi Hoki nih

"Kami melihat tingkat sirkulasi yang sangat intens. Kami melihat virus ini menginfeksi hewan, dengan kemungkinan menginfeksi manusia lagi. Jadi sekali lagi, pandemi masih jauh dari selesai," tambahnya.

Namun, apakah varian Deltacron lebih berbahaya dari varian Delta dan Omricon?

Dilansir dari New York Times, virus varian antara Delta dan Omicron mungkin terdengar mengkhawatirkan. Tapi ada beberapa alasan untuk tidak panik.

Seorang ahli virus di Institut Pasteur di Paris, Dr Simon-Loriere mengatakah bahwa varian Deltacron ini bukanlah masalah baru.

Baca Juga: Kondisi Affiliator Binary Option Sebelum Jadi Tersangka Diterawang Ahli Tarot, Denny Darko: Mereka Merasa Aman

Hal ini karena virus rekombinan sangat jarang. Meski sudah ada setidaknya sejak Januari, namun belum menunjukkan kemampuan untuk tumbuh secara eksponensial.

Dr. Simon-Loriere mengatakan bahwa genom varian rekombinan juga menunjukkan bahwa itu tidak akan mewakili fase baru pandemi.

Gen yang mengkode protein permukaan virus yang dikenal sebagai spike hampir seluruhnya berasal dari Omicron. Genom lainnya adalah Delta.

Para ilmuwan menduga bahwa cara kerja varian hampir sama dengan Omricon, menyerang sel-sel di hidung dan saluran napas bagian atas, tetapi tidak berhasil dengan baik di dalam paru-paru. Rekombinan baru mungkin menunjukkan kegemaran yang sama.

Baca Juga: Chef Renatta Heran dengan Iklan Pendapatan Miliaran Tanpa Usaha, Juri MasterChef Indonesia: Sibuk Ngapain sih?

Jadi untuk saat ini, protokol kesehatan harus tetap dipatuhi dan selalu menjaga kesehatan karena pandemi belum berakhir.***

Editor: Rustandi

Sumber: nytimes.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah