Network
JURNAL SOREANG - Sejumlah saksi terus dilakukan pemeriksaan oleh penyidik kepolisian terkait dugaan kasus Aplikasi Trading Binomo yang merugikan sejumlah korban.
Dalam kasus ini, beberapa saksi telah dilakukan pemeriksaan dan korban alami kerugian akibat aplikasi ini capai miliaran rupiah.
Dalam pemeriksaan ini, Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri mengungkap modus yang dilakukan untuk menjerat para korbannya.
Baca Juga: Wajib Tau! 4 Mitos Tips Kecantikan yang Masih Banyak Dipercaya Orang, Apa Saja?
Polisi menyatakan influencer Indra Kesuma alias Indra Kenz mempromosikan Binomo sebagai aplikasi trading legal di Indonesia.
Hal tersebut merupakan salah satu modusnya dalam menarik banyak korban agar tergiur untuk melakukan investasi melalui aplikasi Binomo.
"Modusnya beragam salah satunya dengan promosi yang disebar terlapor IK dan lainnya melalui YouTube, Instagram serta Telegram yang menawarkan keuntungan melalui aplikasi Trading Binomo yang menyatakan aplikasi Binomo legal dan resmi di Indonesia," papar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Whisnu Hermawan dalam keterangannya, dikutip dari PMJ News, Jumat 11 Februari 2022.
Padahal, kata Whisnu, seperti yang diketahui Binomo menjadi salah satu dari ribuan aplikasi binary option atau trading yang diblokir oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan karena tidak memiliki izin resmi.
Promosi yang dilakukan Indra Kenz melalui media sosial, paparnya, menjadi bukti yang dilampirkan para korban ke penyidik.
