Dalam diskusi yang dilaksanakan di kantor YLBHI pada Desember 2019 lalu, ia mengatakan seperti ini.
“ibukota baru tetap membutuhkan pasokan listrik yang berasal dari pembangkit listrik tenaga uap,” ucap Yuyun.
Artinya Smart City, Green City, dan Zero Emisi jelas tidak mungkin bisa diterapkan untuk IKN baru.
IKN baru butuh pasokan energi 1,5 gigawatt dan pengusaha akan senang hati untuk menyediakan pusat pasokan listrik sebesar itu.
Trend Asia bersama sejumlah organisasi masyarakat lainnya bahkan telah menyusun sebuah laporan.
Hasilnya, sudah ada 4 PLTU yang beroperasi di Kalimantan Timur, dan 7 PLTU lainnya akan menyusul beroperasi.***