Puncak Kasus Omicron Diprediksi Bulan Februari hingga Awal Maret 2022, Ini Penjelasan Menkes

- 17 Januari 2022, 19:24 WIB
Ilustrasi kasus Omicron.
Ilustrasi kasus Omicron. /PIXABAY/geralt.

JURNAL SOREANG - Puncak kasus varian Omicron di Indonesia akan terjadi pada pertengahan bulan Februari hingga awal Maret 2022.

Hal ini berdasarkan pengamatan terhadap sejumlah negara, puncaknya varian itu antara 35-65 hari.

“Indonesia pertama kali teridentifikasi (varian Omicron) adalah pertengahan Desember, tapi kasus kita mulai naiknya di awal Januari. Nah, antara 35-65 hari akan terjadi kenaikan yang cukup cepat dan tinggi.

Itu yang memang harus dipersiapkan oleh masyarakat,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin seperti dilansirkan laman resmi Setkab.

Baca Juga: Benar atau Buatan? Video Viral Belatung Keluar dari Alat Kelamin Wanita, Ini Penjelasan dr Nadia

Menurutnya, tingkat perawatan di rumah sakit (RS) untuk pasien Omicron di sejumlah negara yang telah melewati puncak kasus berkisar antara 30-40 persen, dibandingkan hospitalisasi varian Delta.

“Jadi walaupun kenaikannya cepat dan tinggi, tapi hospitalisasinya lebih rendah,” ujarnya.

Oleh karena itu, Budi meminta masyarakat tetap waspada namun tidak perlu panik jika ada kenaikan jumlah kasus yang cepat dan banyak.

Apalagi terus memantau secara ketat kondisi pasien konfirmasi Omicron yang memerlukan perawatan RS. Dari sekitar 500 kasus Omicron, 300 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Jadwal Waktu Shalat untuk Batam dan Sekitarnya, Selasa 18 Januari 2022

“(Pasien) yang butuh oksigen hanya tiga (orang) dan itu pun masuk kategori ringan. Jadi tidak perlu sampai ventilator, masih oksigen biasa yang dipasang di mulut, tidak dimasukkan ke dalam. Dari tiga orang yang diberikan oksigen, dua di antaranya sudah sembuh dan sudah pulang,” paparnya.***

Editor: Sam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x