Sedangkan tsunami akibat erupsi Gunung Krakatau terjadi pada tahun 416, 1883, 1928, 2018.
Baca Juga: NGERI, Gempa Ujung Kulon Belum Apa-apa, Gempa Ini Justru Ancaman Sesungguhnya yang Harus Diwaspadai
Tsunami lainnya terjadi yang terjadi tahun 1851, 1883 dan 1889 dipicu aktivitas longsoran.
Dijelaskan Daryono, gempa dan tsunami merupakan proses alam yang tidak dapat dihentikan dan diprediksi kapan terjadi.
"Karena dalam ketidakpastian kapan terjadinya, kita masih dapat menyiapkan upaya mitigasi konkret. Salah satunya membangun bangunan tahan gempa, memodelkan bahaya gempa dan tsunami hingga model ini sebagai acuan mitigasi," katanya.
Langkah lainnya perencanaan wilayah berbasis risiko gempa dan tsunami, menyiapkan jalur evakusi, memasang rambu evakuasi, membangun tempat evakuasi, berlatih evakuasi/drill secara berkala, termasuk edukasi evakuasi mandiri.
"BMKG juga akan terus meningkatkan performa peringatan dini tsunami lebih cepat dan akurat," tegasnya.***