Di abad ke-20, perputaran uang di Tanah Abang kembali hidup dengan diperuntukannya lagi sebagai pasar oleh Belanda.
Pasar Tanah Abang telah alami beberapa perubahan sejak dibangun pertama kali hingga saat ini.
Pemda Jakarta membangun Pasar Tanah Abang menjadi pusat grosir yang modern.
Pasar Tanah Abang terbagi menjadi tiga wilayah, yaitu sebagai berikut.
1. Tanah Abang Lama
2. Tanah Abang Metro
3. Tanah Abang Auri.
Baca Juga: Simak! Terdapat Pasar Gaib di Candi, 8 Tempat Angker di Semarang, Penampakan Hingga Cerita Mistis
Terdiri dari beberapa blok yang terdapat dari kios-kios yang menjual berbagai kebutuhan grosir maupun eceran.
Pada tahun 2018, berdasarkan data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia, perputraran uang di Tanah Abang mencapai kurang lebih Rp200 miliar per hari.***