Network
Baca Juga: Jadwal Shalat dan Puasa Senin untuk Bandung dan Sekitarnya, Senin 13 Desember 2021
Rentetan bencana ini dijelaskan Mbah Yadi, merupakan tanda awal dari goro-goro yang mana air, api, udara dan tanah akan saling beradu untuk menyeimbangkan diri.
“Bisa dibilang ini sedang bersih-bersih, menyeimbangkan dirinya kembali," katanya.
Lebih lanjut Mbah Yadi menuturkan, dari kepercayaan para leluhur dulu, gunung Semeru dalah paku bumi atau pakunya pulau Jawa.
Nah begitu paku bumi atau gunung Semeru goyah, maka akan timbul goncangan yang sangat dahsyat.
“Semeru ini merupakan satu dari paku pakuning tanah Jowo, khususnya pakuning Nusontoro. Tanpa ada paku ini, akan timbul goncangan,” ungkap Mbah Yadi.
Terkait hal ini, Mbah Yadi mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati.***
