Network
JURNAL SOREANG – Bukan seorang Raja. Salah-satu Guru paling hiper di dunia, perkosa puluhan murid, ini iming-imingnya.
Dahulu kala memang ada seorang Raja yang dikabarkan sangat hiper atau tergila-gila dengan wanita, bahkan sehari bisa berhubungan intim dengan ratusan wanita.
Namun yang kali ini akan dibahas bukanlah seorang Raja, melainkan seorang Guru.
Baca Juga: WOW! Kecantikan Selir Sineenat Wongvajirapakdi, Ternyata Mengalahkan 3 Mantan Istri Raja Thailand
Pasalnya baru-baru ini ada sebuah kasus yang menjerat seorang Guru dengan kasus memerkosa puluhan muridnya.
Sontak kasus tersebut mengagetkan banyak pihak, pasalnya seorang guru yang seharusnya mendidik muridnya malah memperkosa sang muridnya sendiri.
Apalagi kejadian tersebut terjadi di Indonesia, tepatnya di salah-satu pondok pesantren Kota Bandung.
Banyak orang yang penasaran mengapa seorang Guru bisa bertindak hal kurang ajar pada muridnya dan mengapa sang muridnya sendiri mau.
Baca Juga: Wow! Tampannya Barron Trump, Putra Bungsu Donald Trump, Ini Dia Profil dan Biodatanya
Berikut fakta salah-satu Guru paling hiper di dunia, perkosa puluhan murid, dikutip dari Instagram @triawanmunaf.
1. Puluhan Murid jadi Korban Nafsu Bejad
Berdasarkan data P2TP2A Garut, korban pemerkosaan mencapai 21 orang. Usia para korban berusia 13 sampai 17 tahun.
2. Iming-iming pada Korban
Herry Wirawan mengiming-imingi janji akan membiayai kuliah hingga menjadi polwan pada korban seksualnya.
Baca Juga: Demi Menjadi Permasiuri Raja Thailand, Selir Sineenat Wongpajirapakdi Rela Lakukan Ini
Selain itu, Herry Wirawan juga berjanji akan menikahi korban dan merawat bayi yang telah lahir.
3. Tempat Beraksinya
Herry Wirawan melakukan aksi bejadnya di pesantren, apartemen hingga hotel di sekitaran Bandung.
4. Kekajaman
Korban dipaksa Herry Wirawan jadi kuli bangunan di ponpes. Kemudian korban diperkosa saat mengandung dan haid.
Herry Wirawan juga mengkorup uang dana Program Indonesia Pintar milik korban pemerkosaan.
Herry Wirawan pun menjadikan bayi yang telah lahir dari hasil pemerkosaannya sebagai alat untuk meminta sumbangan yatim piatu.
Parahnya lagi, Herry Wirawan telah melakukan aksinya selama 5 tahun, tercatat sejak tahun 2016 dan baru diketahui tahun 2021.***
