Peta Kapanca adalah ritual khusus bagi calon pengantin wanita suku Bima sebelum menikah. Ritual Peta Kapanca dilakukan satu hari sebelum prosesi akad atau pesta pernikahan.
Pada ritual ini, kapanca atau daun pacar yang sudah dihaluskan akan ditempelkan di kedua telapak tangan calon pengantin wanita secara bergilir oleh ibu-ibu pemuka adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Makna filosofis dari tradisi Peta Kapanca ini yaitu, daun pacar yang dilumatkan dan ditempelkan pada kedua telapak tangan sang calon pengantin wanita sebagai simbol bahwa sebentar lagi calon pengantin wanita tersebut akan menjadi seorang istri dari calon pengantin pria yang sudah meminangnya. Hingga kini, tradisi ini masih terus dipertahankan oleh masyarakat suku Bima.
Baca Juga: Keterlaluan! Siram Air Keras ke Istrinya Hingga Tewas, Seorang WNA Ditangkap di Bandara Soetta
3. Mbolo Weki
Dalam bahasa Bima, Kata Mbolo bermakna bundar atau melingkar. Sedangkan Weki bermakna kumpulan, kerumunan, atau sekelompok.
Dalam arti sederhana Mbolo Weki berarti sebuah musyawarah diantara lingkungan keluarga, atau kegiatan berkumpul yang dilakukan untuk tujuan mempererat hubungan antar keluarga.
Tradisi Mbolo Weki biasanya diselenggarakan untuk mempersiapkan suatu acara penting dari sebuah keluarga suku Bima.***