JURNAL SOREANG - Para pejabat Indonesia menarik kembali janjinya pada KTT iklim COP26 untuk mengakhiri deforestasi pada tahun 2030.
Dikutip Jurnal Soreang dari news.mongabay.com, Mereka menyebutnya tidak adil dan tidak pantas bagi Indonesia yang memiliki hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia.
Hal ini telah memicu kekhawatiran di kalangan aktivis lingkungan bahwa Indonesia sebagai salah satu penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia karena sebagian besar pembukaan hutannya.
Pasalnya Indonesia dinilai tidak berniat menghormati janji nol-deforestasi dan dengan demikian akan terus menghancurkan hutannya untuk perkebunan, tambang, dan proyek infrastruktur.
Ini akan menjadi bencana bagi upaya global untuk mengakhiri deforestasi dan mengekang perubahan iklim, kata para aktivis.
Presiden Indonesia Joko Widodo telah menandatangani ikrar, Deklarasi Pemimpin Glasgow tentang Hutan dan Penggunaan Lahan, pada 2 November 2021 lalu.
Ia melakukannya bersama dengan para pemimpin lebih dari 100 negara yang mewakili 85% lahan berhutan dunia.
Deklarasi tersebut menyerukan diakhirinya dan pembalikan deforestasi pada tahun 2030.