Network
JURNAL SOREANG - Napoleon Bonaparte adalah seorang mantan perwira tinggi Kepolisian Negara Republik Indonesia yang pernah mengemban amanat sebagai Analis Kebijakan Utama Itwasum Polri.
Namun, karena terlibat dalam skandal korupsi yang sangat memalukan bagi institusi Polri, jabatan Napoleon dicopot dan tertuang dalam Surat Telegram Kapolri dengan nomor ST/2076/VII/KEP/2020, tanggal 17 Juli 2020.
Seperti dikutip Jurnal Soreang dari Wikipedia, Napoleon terlibat dalam skandal pelarian buron kasus Bank Bali, Djoko Tjandra yang bisa keluar masuk Indonesia.
Baca Juga: Bukan Sehat Malah Berbahaya Bila Senam di Bawah Terik Matahari
Sebagai pejabat kepala Divisi Hubungan International Polri, Napoleon memiliki peran dalam menghilangkan nama Djoko Tjandra dari red notice.
Red notice adalah sebuah pemberitahuan yang digunakan oleh Interpol untuk mengidentifikasi seorang buronan internasional atau DPO.
Napoleon terbukti menerima suap sebanyak $350.000 Amerika Serikat (Rp 5,137 miliar) dan $200.000 Singapura (Rp 2,1 miliar) jadi total Rp 7 miliar lebih.
Lahir 26 November 1965, Napoleon Bonaparte adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988 dan berpengalaman dalam bidang reserse.
Baca Juga: Digelar Dua Pekan ke Depan, Operasi Patuh Lodaya 2021 Resmi Dimulai Serentak di Jawa Barat
Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri.
Kini dirinya menjadi terlapor dalam perkara penganiayaan yang dilaporkan oleh Muhammad Kosman alias Muhammad Kece (M Kece) ke Bareskrim Polri pada tanggal 26 Agustus 2021.
Perkara penganiayaan ini telah ditindaklanjuti oleh Bareskrim Porli, dan sudah tahap penyidikan.
Total sudah ada tiga saksi yang diperiksa pada awal kejadian sehingga kini bertambah jumlahnya.
Baca Juga: 20 Kode Redeem FF Terbaru 20 September 2021 Khusus untuk Hari Ini, Klaim Segera
Hal ini disampaikan Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi pada Minggu 19 September 2021.
Wajah dan tubuh tersangka kasus penistaan agama itu dilumuri kotoran manusia.
"Wajah dan tubuh korban dilumurin dengan kotoran manusia oleh pelaku," ujarnya.
Dikatakan Brigjen Andi, fakta jika Napoleon melumuri kotoran manusia ke wajah M Kece didapat ketika polisi memeriksa tahanan lain di Rutan Bareskrim Polri.
Baca Juga: Benzema Tentukan Real Madrid Pimpin Klasemen Liga Spanyol, Carlo Ancelotti: Saya Puas
"Ada beberapa saksi yang menjelaskan, dalam pemeriksaan terungkap selain terjadi pemukulan, pelaku Napoleon juga melumuri wajah dan tubuh korban kotoran manusia yang sudah dipersiapkan oleh pelaku," kata Andi.
Kronologi aksi pelumuran kotoran terhadap M Kece yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte pun dilakukan sambil Napoleon memukulinya.
“Iya, sambil memukul juga melumuri kotoran manusia,” ucapnya. ***
