Bila mengamati video berdurasi 22 detik itu perekam video mengatakan bahwa para santri sedang mengantre untuk melakukan vaksinasi Covid-19.
"Masyaallah santri kami sedang antre untuk vaksin. Qodarullah waamaa syafa’ala, di tempat vaksin ini ada musik, maka lihat santri-santri kami menutup kupingnya agar mereka kuping mereka tidak mendengar suara musik ini," kata perekam video.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir pun sempat menanggapi video viral yang menampilkan santri tutup telinga saat mendengar musik.
Lebih jauh, Gus Nadir mengajak semua pihak dalam menilai video santri tutup telinga yang saat ini viral di jagat maya itu tak harus tergesa-gesa hingga memberikan label Taliban.
“Gak harus buru-buru dianggap kayak Taliban. Hukumnya mendengarkan musik itu ada ulama yang bilang haram, dan ada yg bolehin,” kata Gus Nadir, Selasa 14 September 2021 melalui akun Twitter-nya @na_dirs.
Baca Juga: Geger Video Santri Tutup Telinga Saat Dengar Musik, Begini Respons Ustaz Hilmi Firdausi
“Kita hormati saja. Bagi yang bilang boleh, alasannya ada di gambar: Syekh Yusuf Qaradhawi, Kitab Nailul Awthar dan Al-Fiqhul Islami Syekh Wahbah,” tuturnya sambil menambahkan unggahan pendapat ulama.
Gus Nadir menambahkan, ulama yang bilang (musik) haram juga punya dasar rujukan.
“Pada titik ini ya kita saling hormat saja terhadap pilihan yang berbeda,” kata Tokoh NU itu.