Biofarma Diminta Fokus Produksi dan Distribusi Vaksin, Alat Kesehatan dan Obat-Obatan, Vaksin Jangan Telat

- 8 September 2021, 12:54 WIB
Anggota DPR RI, Hj. Nevi Zuarina (tengah)  pada kunjungan kerja komisi VI ke BUMN Farmasi spesifik di PT Biofarma
Anggota DPR RI, Hj. Nevi Zuarina (tengah) pada kunjungan kerja komisi VI ke BUMN Farmasi spesifik di PT Biofarma /FPKS DPR/

Nevi melanjutkan, Lewat PMN, Bio Farma kini telah memproduksi 52,63 Juta Vaksin Covid-19 (hingga 31 Mei 2021). Angka ini bertambah jadi 90,1 Juta Dosis Vaksin Covid-19 pada 26 Juli 2021.

"Yang menjadi pertanyaan kami adalah, hingga 22 Juli 2021, jumlah vaksin yang sudah masuk ke Indonesia, kurang lebih sebanyak 151,9 juta dosis, yang terdiri dari 123,5 juta dalam bentuk bulk, yang diterima dari Sinovac dan 22,4 juta lainnya diterima dalam bentuk finish produk yang diterima dari AstraZeneca, dan Moderna. Apakah Biofarma tidak dapat memproduksi sendiri vaksin-vaksin ini. Apa kesulitannya?" kata Nevi mempertanyakan.

Baca Juga: Lokasi dan Cara Daftar Gebyar Vaksin Ibu Hamil di Kota Bandung

Legislator asal Sumatera Barat II ini juga mengingatkan, berkaitan dengan kewajiban penggunaan komponen tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dan transfer teknologi dalam bidang fill atau finish bulk ini.

Dalam catatannya, terdapat 4 Industri farmasi yang siap transfer teknologi pengembangan vaksin melalui Biofarma.

"Fraksi kami juga terus mendorong Biofarma untuk memproduksi vaksin merah-putih, mulai dari clinical trials atau research and development hingga produksi pada filling line. Termasuk berkolaborasi dengan swasta dan Industri farmasi lain. Tentunya kami juga meminta Biofarma ada kolaborasi dengan UMKM atau Industri Kesehatan berlevel IKM (Industri Kecil Menengah). Pelibatan UMKM cukup penting mengingat mereka yang sangat terdampak pandemi,"  tutup Nevi Zuairina.***

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah