"Weight faltering tidak boleh terjadi di usia awal kehidupan bayi karena pada akhirnya nanti bisa mengakibatkan terjadinya stunting," tegas Prof. Damayanti.
Dia menekankan perlunya pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan secara rutin dengan cara yang benar, yakni dibuka bajunya agar hasil yang didapat jadi lebih akurat.
"Kemudian, pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) juga harus dilakukan tepat waktu," lanjut Prof. Damayanti.
Baca Juga: Seorang Suami Minum ASI Istri, Boleh dan Jadi Mahramkah? Buya Yahya Menjawab
Upaya terakhir yang disarankan apabila masih terjadi weight faltering pada bayi yaitu melalui pemberian donor ASI yang aman atau susu formula yang sesuai standar.
Sementara itu, Prof. Hardiono D. Pusponegoro menjelaskan mengenai stimulasi yang sangat penting dalam pertumbuhan anak. "Tentunya juga setelah mendapatkan asupan nutrisi yang bagus," terang Prof. Hardiono.
Dia memaparkan, intervensi dan stimulasi oleh orang tua pada anak di rumah dapat meningkatkan IQ sampai dengan tiga poin.
Baca Juga: Bagaimana Cara Ibu Positif Covid-19 Berikan ASI untuk Bayi? Ini Panduannya
Stimulasi secara alamiah bisa dilakukan oleh orang tua pada anak, seperti rasa cinta, bermain, berbicara dan bernyanyi, bercerita, sentuhan, dan pelukan.
"Yang jadi masalah apabila anak tidak normal atau kondisi sakit, maka memang perlu stimulasi yang lebih spesifik lagi," pungkas Prof. Hadiono. ***