Perusahaan, lanjut dia, yang akan menanggung seluruh biaya vaksin berbayar bagi karyawannya.
“Sehingga dengan demikian mekanisme untuk seluruh vaksin, baik itu yang gotong royong (dari Kimia Farma) maupun yang sekarang mekanisme sudah berjalan digratiskan oleh pemerintah,” kata Pramono Anung.
Baca Juga: Harga Vaksin Gotong Royong Rp879.140 per Orang, Ini Tanggapan Pengusaha
“Alhamdulillah suara rakyat didengarkan,” cuit Fadli Zon di akun Twitter pribadinya @fadlizon, Sabtu, 17 Juli 2021, dikutip Jurnal Soreang.
“Vaksin berbayar (dari Kimia Farma) memang harus dibatalkan, tak etis dan inkonsisten,” sambungnya.
“Saran saya, Pak @jokowi segera ambil alih kendali komando penanganan Covid-19 langsung di bawah presiden,” tulis Fadli Zon menambahkan.
Baca Juga: Vaksin Berbayar Kimia Farma Bikin Gaduh, Ini Penjelasan Menkes Budi
Dalam unggahan yang lain, Fadli Zon pun sempat menyampaikan ada beberapa alasan kenapa vaksin berbayar dari Kimia Farma ini harus ditolak.
“Pertama, kebijakan ini menambah daftar inkonsisten kebijakan pemerintah terkait pandemi Covid-19,” cuitnya.
“Kedua, hanya sedikit negara yg mempraktikkan kebijakan ini, itupun kemudian dianulir kembali,” tulis Fadli Zon menambahkan.