Li Lan dalam paparannya menyinggung perkembangan bahasa pada masa pandemi. Menurutnya, pandemi memiliki kesan khusus bagi para leksikograf.
“Bagaimana tidak, sejak pandemi hadir pada tahun 2020 banyak kosakata baru yang dengan cepat berkembang sehingga harus dipelajari serja dikaji oleh pakar bahasa di seluruh dunia,” kata Li Lan.
Pembicara kunci terakhir, Rufus Gouws, dari Universitas Stellenbosch, Afrika Selatan, menyampaikan topik “Leksikografi dan Dokumentasi dalam Lingkungan Multibahasa”. Menurutnya, dokumentasi adalah pekerjaan yang paling penting bagi leksikograf.
“Dokumentasi bahasa melengkapi deskripsi bahasa yang bertujuan untuk mendeskripsikan sistem abstrak suatu struktur dan aturan bahasa dalam bentuk tata bahasa atau kamus. Dengan mempraktikkan dokumentasi yang baik dalam bentuk rekaman dengan transkrip dan kemudian mengumpulkan teks dan kamus, seorang ahli bahasa telah bekerja dengan baik untuk menyediakan bahan yang dapat digunakan oleh penutur bahasa tersebut,” ujar Rufus.
Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra sekaligus ketua pelaksana, Dora Amalia, berharap hasil diskusi selama tiga hari itu dapat dijadikan referensi dalam kegiatan pendokumentasian bahasa.***