“Indonesia perlu segera mengembangkan energi ini. Ekstraksi dan produksinya akan memberikan solusi penyediaan energi baru, salah satu sumber pendapatan negara,” tutur Arifin Tasrif, dikutip dari Anadolu Agency, Rabu 9 Juni 2021.
Menurutnya, jumlah potensi cadangan gas metan hidrat yang dimiliki Indonesia tersebut setara dengan delapan kali lipat cadangan gas alam saat ini.
“Ini bisa menjadi sumber energi alternatif dan akan mendukung ketahanan energi nasional,” ucap Arifin Tasrif.
Baca Juga: Imbas Kerumunan BTS Meal: Ruas Jalan Macet, Layanan McD Bandung Tutup Sementara, 2 Gerai McD Disegel
Oleh karena itu, dia mengatakan pada saat ini, perlu analisis hukum dan kebijakan yang terintegrasi untuk memastikan pengembangan gas metan hidrat sejalan dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Menurut Arifin Tasrif, pengembangan sumber energi ini harus dilaksanakan dengan mempertimbangkan karakter fisik gas hidrat, isu lingkungan hidup, teknologi dalam mengekstraksi metan hidrat, serta nilai keekonomian dan kemampuan industri hulu migas nasional.
Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan potensi cadangan gas metan hidrat tersebut terdapat di dua lokasi utama.
Pada survei 2004 lalu, ditemukan cadangan utama di perairan selatan Sumatra hingga ke arah barat laut Jawa sebesar 625 triliun kaki kubik, dan di selat Makassar sebanyak 233,2 triliun kaki kubik.
Tidak hanya di situ, metan hidrat juga tersebar di daerah lepas pantai Simeuleu, Palung Mentawai, Selat Sunda, Busur Depan Jawa, Lombok Utara, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Aru, Misool, Kumawa, Wigeo, Wokam, dan Salawati.***