Sebagian Muslim di Jember, Maluku, Bondowoso, Sumbar dan Aceh shalat Id lebih awal

- 14 Mei 2021, 14:45 WIB
Tarekat Syattariah melaksanakan salat Ied di Masjid Babul Hidayah pada Rabu 12 Mei 2021 atau lebih dulu daripada kepuussn pemerintah.
Tarekat Syattariah melaksanakan salat Ied di Masjid Babul Hidayah pada Rabu 12 Mei 2021 atau lebih dulu daripada kepuussn pemerintah. /Sumber: Antara/

JURNAL SOREANG- Apabila Muslim Aboge melaksanakan Idul Fitri pada Jumat ini dan sebagian besar Muslimin melakukan Shalat Id pada Kamis, maka sebagian umat Muslim di Indonesia sudah  melaksanakan shalat Idul Fitri pada Rabu, 12 Mei 2021.

Seperti di Kabupaten Jember dan Bondowoso, Jawa Timur, maupun jemaah Tarekat Syattariyah di Aceh dan Sumatera Barat serta enam desa di Maluku Utara yang Idul Fitri lebih cepat.

Muslimin  di sekitar Pondok Pesantren Mahfilud Dluror dan Pesantren Salafiyah Syafi'iyah melaksanakan shalat Idul Fitri 1442 Hijriah pada Rabu atau lebih awal dari yang ditetapkan pemerintah.

Pelaksanaan shalat Id di dua pesantren yang berada di Desa Suger Kidul, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember, menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, serta mendapat pengamanan yang ketat dari aparat kepolisian setempat.

Baca Juga: Dua Pesepakbola Terkenal Ini Ucapkan Selamat Idul Fitri dan Inginkan Perdamaian Palestina

"Kami sudah mengimbau kepada masyarakat untuk melaksanakan shalat Id di rumah, namun masyarakat tetap berbondong-bondong datang ke masjid melaksanakan shalat Idul Fitri," kata santri Pesantren Salafiyah Syafi'iyah, Chofiwanto,  dikutip dari ANTARA.

Sementara Pengasuh Pesantren Mahfilud Dluror KH Ali Wafa mengatakan santri dan warga di lingkungan pesantren sudah menjalankan ibadah puasa selama 30 hari karena memulai awal puasa 1 Ramadhan 1442 Hijriah sehari lebih dulu dari penetapan pemerintah.

"Pihak pesantren menetapkan Hari Raya Idul Ftri 1442 Hijriah pada 12 Mei 2021 berdasarkan kitab Nushatul Majaalis wa Muntahobul Nafaais dan metode itu diterapkan sejak tahun 1826, sehingga tidak menggunakan metode hisab dan rukyat," tuturnya.

Baca Juga: Inna Lillaahi, Seorang Khatib Tiba-tiba Terjatuh dan Meninggal saat Khutbah Idul Fitri

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x