BMKG: Hilal Tak Akan Teramati Pada 11 Mei 2021, Lebaran Kemungkinan Besar pada Kamis

- 11 Mei 2021, 14:54 WIB
 Ilustrasi pemantauan hilal. BMKG menyatakan hilal bulan baru takkan bisa teramati pada 11 Mei 2021.
Ilustrasi pemantauan hilal. BMKG menyatakan hilal bulan baru takkan bisa teramati pada 11 Mei 2021. /ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

JURNAL SOREANG – Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono berkata pihaknya akan melakukan rukyat atau pemantauan hilal awal bulan Syawal selama dua hari. Dua hari tersebut yaitu pada 11 dan 12 Mei 2021, di 29 titik seluruh Indonesia.

Data BMKG menyebutkan, potensi hilal awal Syawal terlihat sangat besar pada Rabu 12 Mei 2021. Adapun pemantauan hilal oleh BMKG dilakukan mulai di Danau Sentani, Prov. Papua, hingga di Pusat Observatorium Pengamatan Hilal Kemenag di Lhoknga Kabupaten Aceh Besar oleh Tim BMKG Stageof Aceh Besar, dan Tim Hilal Kemenag Prov. Aceh.

“Dalam penentuan awal bulan Syawal 1442 H, BMKG akan melaksanakan Rukyatul Hilal selama 2 (dua) hari, yaitu tanggal 11 dan 12 Mei 2021 di 29 lokasi di Indonesia,” ujar Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis, Minggu 9 Mei 2021.

Baca Juga: Jelang Lebaran BMKG Ingatkan Potensi Bencana Ini, Tetap Waspada

Rahmat menjelaskan, konjungsi (Ijtimak) awal bulan Syawal 1442 H terjadi pada Rabu 12 Mei 2021 M, pukul 01.59.47 WIB atau 02.59.47 WITA atau 03.59.47 WIT. Sehingga dapat disimpulkan di wilayah Indonesia, ijtimak terjadi sebelum Matahari terbenam. Paling awal di Merauke pukul 17.37.16 WIT, dan paling akhir pukul 18.46.31 WIB di Sabang, Aceh.

Tinggi hilal dalam data BMKG tanggal 11 Mei 2021, berkisar antara -5,61 derajat di Jayapura sampai dengan -4,37 derajat di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Dengan elongasi berkisar antara 4,56 derajat di Banda Aceh sampai dengan 5,87 derajat di Waris, Papua.

Sementara data pada 12 Mei, tinggi hilal berkisar antara 4,48 derajat di Merauke sampai dengan 6.05 derajat di Sabang. Dengan elongasi berkisar antara 5,31 derajat di Merauke sampai dengan 6,74 derajat di Sabang. Adapun umur bulan berkisar antara 13,45 jam di Merauke, sampai dengan 16,78 jam di Sabang. Berkisar antara 22,57 menit di Merauke sampai dengan 29,50 menit di Sabang.

Baca Juga: Sempat Menerjang NTT, Akankah Siklon Tropis Terjadi Lagi di Bulan Mei? Ini Kata BMKG

“Berdasarkan data Hilal awal Syawal 1442 H di atas, dikarenakan posisi hilal minus, maka hilal tidak akan teramati pada tanggal 11 Mei 2021. Sedangkan pada tanggal 12 Mei 2021 berdasarkan ilmu astronomi dan data rekor Hilal terlihat oleh BMKG serta jika cuaca cerah (terutama di ufuk Barat), potensi hilal terlihat sangat besar,” ucap Rahmat Triyono.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x