Pelaku Usaha Sektor Pariwisata, Ekonomi Kreatif Sedikit Bernafas Lega, Pemerintah akan Berikan Bantuan

Sam
- 7 Mei 2021, 02:15 WIB
Dok. WAKIL ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi.
Dok. WAKIL ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi. /Sam/Jurnal Soreang

 

JURNAL SOREANG - Untuk membangkitkan ekonomi para pelaku usaha di sektor pariwisata lokal dan sektor ekonomi kreatif, Wakil ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, H. Dede Yusuf Macan Effendi menyikapi terkait sumber daya manusia yang bergerak di sektor tersebut di Indonesia saat ini yang bisa dikatakan belum siap.

Maka salah satu upaya untuk mengatasi hal itu, yakni pemerintah akan memberikan bantuan secara langsung kepada destinasi wisata dengan aturan main tertentu.

"Maka tahun ini, kita yang kita siapkan adalah bantuan langsung kepada destinasi wisata, dengan aturan main yang kita rumuskan," ungkapnya.

Baca Juga: Menparekraf Tinjau Langsung Penerapan Protokol Kesehatan CHSE di Bali

"Yang paling penting adalah prokesnya mereka siap, misalnya buat tempat cuci tangan, toilet yang baik, bahkan untuk pelatihan-pelatihan maka anggaran tersebut bisa dimanfaatkan," tambahnya.

Bahkan kata Dede, anggaran yang dipergunakan cukup besar hingga ratusan milyar yang mungkin setelah lebaran ini akan segera diturunkan.

Hal itu dilakukan agar para pelaku usaha tersebut tetap semangat menghadapi pandemi Covid-19 yang belum berkesudahan.

Baca Juga: Akan Kawal Para Pelaku Pariwisata, Dede Yusuf: Pariwisata Tumbuh atas Dasar SDM

"Satu contoh, kalau dikasih anggaran yang dipersiapkan untuk membangun infrastruktur labuan bajo, Borobudur, Danau Toba, Saya datangi semua, dan saya lihat dari 5 skala prioritas sebagian besar masih belum siap SDMnya," kata Dede, di sela-sela acara bimbingan teknis (bimtek) melalui Pengenalan Wisata Bisnis (Pertemuan, insentif, Konvensi dan Pameran/Mice) di Masa Adaptasi Kebiasaan baru, di Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu 5 Mei 2021.

Artinya, kata Dede, SDM pariwisata di tengah pandemi belum tertata dengan baik.

"Kita sudah berharap bahwa di tahun 2021 kita bisa mulai bangkit dengan pariwisata, ternyata seperti ini, dan kita pending lagi," kata Dede, saat ditemui Jurnal Soreang di Soreang, Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Gonjang-ganjing di Tubuh Partai Demokrat, Dede Yusuf: Saya bersama AHY

Karena hal itu, menurut Dede, harus mempersiapkan langkah-langkah untuk mendukung para pelaku usaha di sektor pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif agar tetap bisa hidup.

"Beberapa program akan kita luncurkan di tahun ini," jelas Dede.

Namun sambil menunggu program tersebut diluncurkan, kata Dede, untuk sementara waktu pihaknya terus berupaya mendorong melalui bimtek bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Juga: Dede Yusuf, Pemerintah Bukan Lagi Mengolahragakan Masyarakat Tapi Memasyarakatkan Olahraga

Disinggung terkait manfaat bimtek CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability) yang selama ini dilakukan, kata Dede agar para pelaku usaha tersebut, siap menghadapi situasi dan kondisi pandemi saat ini.

"Sebetulnya, jika kita melihat kemarin pasar Tanah Abang buka dan orang begitu bebasnya masuk, pertanyaannya adalah sudahkah kita siap menghadapi perubahan ini? maka jawabannya belum, lalu bagaimana kalau sektor wisata dibuka benar-benar? maka yang harus dilatih adalah pelaku wisata agar serius menjalan protokol kesehatan (prokes) yang disebut CHSE itu ," katanya.

Kemudian terkait mulai masuknya varian virus corona yang baru yang akan turut mempengaruhi sektor ekonomi pariwisata dan ekonomi kreatif, Dede pun mengakui bahwa hal itu juga yang menjadi konsentrasi penuh pemerintah saat ini.

Baca Juga: Dede Yusuf: Formasi CPNS Guru Tahun 2021 Masih Ada, Cuma Pemerintah Fokus ke PPPK

"Itu juga yang saat ini boleh dikatakan sedang pusing dipikirkan menteri-menterinya, jadi kita tahu pa Jokowi baru saja mengganti menterinya, karena dianggap menteri yang lama tidak melakukan terobosan yang signifikan di dalam masalah kepariwisataan," jelasnya.

"Karena pariwisata itu penyumbang devisa kedua di Indonesia, namun kini merosot hingga 70 persen," tambahnya.

Sehingga upaya yang dilakukan untuk mengupgrade hal tersebut, menurut Dede, ada beberapa faktor yang harus dilakukan para pelaku usaha peristiwa dan ekonomi tersebut.

Baca Juga: Dede Yusuf, Jangan Sampai Pendidikan Karakter Anak Hilang

"Pertama meraka harus paham tentang kondisi aman yang erat kaitannya dengan kesiapan, sudahkah mereka siap? Sudahkah mereka mempersiapkan untuk meng-handle wisatawan yang tidak memakai masker? sehingga nantinya mampu merubah mindset prilaku terhadap kondisi aman tadi," kata Dede.

Sehingga apabila pariwisata sudah menemukan bentuknya terkait permasalahan tadi, pasti negara akan memberikan insentif, tambahan anggaran.

Di samping itu, terkait berwisata di tengah larangan mudik lebaran saat ini, Dede pun menghimbau agar pemerintah dan pelaku wisata menjaga dengan baik tempat wisatanya melalui penerapan prokes yang ketat, supaya tidak menjadi cluster baru penyebaran virus Covid-19.***

Editor: Sam


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah