Pemerintah Percepat Vaksinasi, Ini Alur yang Dipangkas

- 4 Mei 2021, 11:53 WIB
Menkes Budi G. Sadikin (kiri) memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas yang dipimpin oleh Presiden Jokowi mengenai Penanganan Pandemi Covid-19, di Jakarta, Senin 3 Mei 2021./setkab.go.id/
Menkes Budi G. Sadikin (kiri) memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas yang dipimpin oleh Presiden Jokowi mengenai Penanganan Pandemi Covid-19, di Jakarta, Senin 3 Mei 2021./setkab.go.id/ /

JURNAL SOREANG-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mempersingkat alur pelaksanaan vaksinasi yang tadinya terdiri dari empat meja menjadi dua meja Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin mengatakan, dengan langkah yang diambil, semoga dapat mempercepat proses vaksinasi.

"Tadinya prosesnya empat meja menjadi dua meja, dan waktu tunggunya bisa 15 menit," ucap Menkes, dikutip dari laman setkab.go.id  pada Senin, 3 Mei 2021.

Sebelumnya, lanjut Menkes, peserta vaksinasi harus melewati empat meja yaitu meja pendaftaran dan verifikasi data, penapisan kesehatan, penyuntikan vaksin, dan tahap observasi.

Baca Juga: Ingin Tahu Kadar Antibodi Pasca Vaksinasi? BPPT Ciptakan Alatnya

Tak hanya mempercepat alur vaksinasi, Menkes juga mengungkapkan pihaknya terus berupaya untuk mendorong percepatan pelaksanaan vaksinasi yang hingga akhir bulan April telah mencapai 20 juta suntikan.

"Selama mutasinya masih sedikit yang variant of concern mutasi dari India, Afrika Selatan, dari Inggris, itu adalah saat yang tepat untuk kita sesegera mungkin melakukan vaksinasi untuk melindungi diri kita dan keluarga kita. Oleh karena itu, bulan Maret ini tolong didorong vaksinasinya walaupun puasa dan Lebaran karena memang sudah diizinkan," pinta Menkes.

Dalam upaya menambah pasokan vaksin yang akan digunakan untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi tersebut, pemerintah kembali akan mendatangkan vaksin Covid-19 melalui kerja sama multilateral Fasilitas COVAX dari GAVI.

Baca Juga: Target 1 Juta Orang per Hari, Jusuf Kalla Ajukan Masjid Jadi Sentra Vaksinasi Lansia

"Bulan April ini kita sudah kedatangan 3,8 juta vaksin AstraZeneca dari program GAVI yang gratis. Rencananya akan datang lagi sekitar 1,8 juta vaksin AstraZeneca yang gratis, sehingga totalnya ada 5,6 juta," bebernya.

Lebih lanjut Menkes menambahkan, dengan bahan baku vaksin Sinovac yang sudah tiba di Tanah Air, Bio Farma juga akan memproduksi sekitar 18 juta vaksin pada bulan ini.

Ia menuturkan, jika pada masa awal vaksinasi diperlukan waktu sekitar 2 bulan untuk mencapai 10 juta suntikan, saat ini hanya diperlukan waktu 1 bulan untuk mencapai jumlah yang sama.

Baca Juga: 265 Guru dan Tenaga Kependidikan Al Ma'soem Ikut Vaksinasi Covid-19, Guru Ingin Ada Kekebalan

"Kita mulai dari Januari, menembus 10 juta suntikan itu tanggal 26 Maret, jadi hampir dua bulan. Sekarang satu bulan, dengan segala keterbatasan, kita tetap bisa menembus 10 juta suntikan atau sekitar 12,5 juta rakyat Indonesia sudah diberikan vaksinasi yang pertama," imbuh Menkes. ***

Editor: Sarnapi

Sumber: setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x