UPDATE, Ini Jumlah Korban Bencana Siklon Tropis di NTT dan NTB

- 6 April 2021, 21:16 WIB
Dampak kerusakan pemukiman penduduk maupun infrastruktur kelistrikan akibat badai siklon tropis Seroja yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur pada 3-4 Maret 2021.
Dampak kerusakan pemukiman penduduk maupun infrastruktur kelistrikan akibat badai siklon tropis Seroja yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur pada 3-4 Maret 2021. /Antara/

JURNAL SOREANG - Presiden Joko Widodo menegaskan agar kebutuhan para pengungsi yang terdampak bencana akibat siklon tropis Seroja di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) segera dipenuhi.

"Segera tangani dan penuhi kebutuhan para pengungsi," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Selasa.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas melalui "video conference" dengan topik "Penanganan Bencana di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur" yang dihadiri oleh sejumlah menteri kabinet Indonesia Kerja secara langsung dan terhubung dengan para gubernur dan bupati yang wilayahnya terdampak bencana.

Baca Juga: Live Streaming Liga Champions Malam Ini, Man City vs Dortmund, Rabu 7 April 2021

Baca Juga: Jesse Lingard Beraksi Seperti Lionel Messi, Fans Manchester United Menyesal?

"Meski saya tahu hari Minggu sudah beberapa dikirim ke NTT dan NTB tapi karena cuaca yang sangat ekstrim bantuan itu belum bisa masuk ke lokasi sampai kemarin, saya lihat," tambah Presiden.

Presiden Jokowi juga memerintahkan BNPB dan pemerintah provinsi segera mendata titik-titik pengungsian.

"Memastikan logistiknya, tendanya, dapur lapangannya untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi juga kebutuhan untuk bayi dan anak-anak terutama air bersih dan MCK-nya," ungkap Presiden.

Presiden juga meminta agar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggencarkan peringatan cuaca ekstrem akibat dari siklon tropis Seroja tersebut.

"Pastikan seluruh kepala daerah dan masyarakat dapat mengakses, memantau prediksi cuaca dan iklim yang dikeluarkan BMKG, mereka harus tahu semuanya sehingga masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan untuk menghadapi ancaman risiko baik itu angin kencang, bahaya banjir, banjir bandang dan tanah longsor," tegas Presiden.

Baca Juga: Live Streaming Liga Champions Malam Ini, Real Madrid vs Liverpool, Rabu 7 April 2021

Baca Juga: Kurs Rupiah Melemah, BPKH Sebut Biaya Haji Mengalami Kenaikan Sebesar 9,1 Juta per Orang

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Senin 5 April 2021, pukul 23.00 WIB, setidaknya 128 orang meninggal dunia akibat bencana alam berupa banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dampak cuaca ekstrem yang ditandai munculnya Siklon Tropis Seroja.

Korban meninggal dunia berasal dari Kabupaten Lembata 67 orang, Flores Timur 49, dan Alor 12, sedangkan total korban hilang mencapai 72 orang, dengan rincian Kabupaten Alor 28 orang, Flores Timur 23, dan Lembata 21.

Sedangkan ada sebanyak 2.019 KK atau 8.424 warga mengungsi serta 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak.

Pengungsian terbesar berada di Kabupaten Sumba Timur dengan jumlah 7.212 jiwa (1.803 KK), Lembata 958, Rote Ndao 672 (153 KK), Sumba Barat 284 (63 KK), dan Flores Timur 256.

Siklon Tropis Seroja juga mengakibatkan sejumlah kerugian, antara lain 1.962 rumah terdampak, 119 rumah rusak berat, 118 rumah rusak sedang, dan 34 rumah rusak ringan, sedangkan fasilitas umum 14 rusak berat, satu rusak ringan, dan 84 unit lain terdampak di 8 wilayah administrasi kabupaten dan kota, antara lain Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, dan Alor.

Sedangkan di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), siklon tropis Seroja mengakibatkan banjir yang menggenang di tujuh kecamatan dan 34 desa antara lain di kecamatan Madapangga, Bolo, Woha dan Monta, Kabupaten Bima.

Bencana tersebut mengakibatkan 9.245 KK (27.808 jiwa) terdampak serta 4.643 rumah terendam, tiga jembatan penghubung rusak, enam fasilitas pendidikan, tiga perkantoran dan tempat ibadah termasuk 294 hektare lahan pertanian serta 25 hektare lahan perikanan terendam air.

Adapun korban jiwa dalam bencana ini ada dua orang meninggal dunia karena hanyut dan 23.759 orang mengungsi sementara ke daerah yang lebih tinggi.***

Editor: Handri

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah