Acara Kemenag Hanya Menyertakan Doa Islam, Gus Yaqut: Lebih Indah Bila Agama Lain Ikut Baca Doa

- 6 April 2021, 06:31 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) saat meresmikan Wisma Shafa Asrama Haji Sudiang Makassar, Sabtu, 3 April 2021. Menag menyatakan baca doa juga perlu melibatkan tokoh agama non Islam.*
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) saat meresmikan Wisma Shafa Asrama Haji Sudiang Makassar, Sabtu, 3 April 2021. Menag menyatakan baca doa juga perlu melibatkan tokoh agama non Islam.* /Mawardi/ANTARA

JURNAL SOREANG – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas ‘meminta’ agar Kementerian Agama menghadirkan tokoh agama selain Islam untuk membacakan doa. Gus Yaqut ingin agar Kemenag menjadi rumah bagi seluruh agama yang ada di Indonesia, melayani dan memberikan kesempatan yang sama.

Pernyataan soal doa tersebut ia sampaikan pada salah satu acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama, secara daring dan luring yang berlangsung mulai Senin, 5 April 2021.

“Akan lebih indah kalau doanya diberikan kesempatan semua agama untuk memberikan doa," ucap Gus Yaqut, sebagaimana dikutip JurnalSoreang.pikiran-rakyat.com dari ANTARA.

Doa dari agama lain, menurut Gus Yaqut dikatakannya sebagai bentuk kritik terhadap Kemenag yang saat ini dipimpin olehnya. Disebabkan dalam setiap kesempatan acara di Kemenag, kebanyakan hanya menyertakan doa untuk agama Islam saja.

Padahal, lanjut Gus Yaqut Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai beragam agama sehingga sudah seharusnya agama lain juga diharuskan untuk membacakan doa.

Baca Juga: Persiapan Haji 2021 di Indonesia, Menag Yaqut: Siapkan Sedetail Mungkin

Baca Juga: Menag Gus Yaqut Kutuk Keras Pengeboman di Depan Gereja Katedral Makassar, Menag: Jauh dari Motif Agama

"Jadi jangan ini kesannya kita ini sedang rapat Ormas kegiatan agama, Ormas Islam Kementerian Agama. Kita sedang melakukan Rakernas Kementerian Agama yang di dalamnya bukan hanya urusan agama Islam saja," ucap Yaqut.

Gus Yaqut lalu menegaskan Kemenag harus menjadi contoh bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam menjunjung tinggi moderasi agama. Dirinya tidak ingin organisasi yang ia pimpin saat ini menggembar-gemborkan moderasi beragama, namun pada prakteknya malah berseberangan dengan apa yang digembar-gemborkan.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x