Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Hanyalah Orang Bodoh, Mantan Jamaah Islamiyah: Tindakan Mereka Salah Besar

- 31 Maret 2021, 20:08 WIB
Sosok misterius terduga teroris sebelum ditembak mati
Sosok misterius terduga teroris sebelum ditembak mati /Dimeitri/ARAHKATA

JURNAL SOREANG – Bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar menggegerkan masyarakat Indonesia. Mantan Jamaah Islamiyah, mengatakan pelaku bom bunuh diri yang melakukan hal keji di Sulawesi Selatan itu hanyalah orang bodoh.

Untuk diketahui, polisi sudah berhasil mengidentifikasi identitas dari pelaku bom bunuh diri tersebut. Kabarnya, mereka berdua adalah pasangan suami istri (pasutri) yang baru menikah selama enam bulan. Menurut kepolisian, pasutri tersebut adalah bagian dari jaringan Jamaah Islamiyah.

Abu Rimba, salah satu mantan Jamaah Islamiyah yang pernah mendapat pelatihan dari kelompok teroris tersebut berkata  bom bunuh diri hanya dilakukan oleh orang-orang bodoh.

“Pemahaman yang ditanamkan kepada saya dulu bahwa kalau mati di tangan musuh katanya syahid. Itu dulu. Sekarang bom Makassar, gak ada musuh, pasang bom di badan, mati, apakah itu syahid? Hanya orang bodoh yang bilang itu syahid," ucap Abu Rimba, sebagaimana dilansir JurnalSoreang.pikiran-rakyat.com dari Antara, Rabu 31 Maret 2021.

Kedua teroris yang melakukan pengeboman tersebut diketahui tubuhnya hancur berkeping-keping. Menurut Abu Rimba, tindakan tersebut sangatlah konyol dan salah besar. “Mereka (pelaku bom bunuh diri) hanya mencari perhatian. Tindakan begitu jelas salah,” tuturnya.

Baca Juga: Pasca Penyerangan Mabes Polri, Rumah Dinas Kapolri Dijaga Ketat Petugas Radius 1 Km

Baca Juga: Terungkap Fakta Alasan Bom Bunuh diri di Gereja, Ini Isi Surat Wasiat Pelaku

Abu Rimba kemudian mengatakan bahwa Rasulullah SAW sebagai panutan umat Muslim juga tidak melakukan atau mendzalimi kepada orang yang bukan beragama Islam. Tetapi kedua pasutri tersebut malah berniatan untuk membunuh orang yang tak bersalah dan tidak tahu apa-apa.

“Islam itu agama yang rahmatan lil alamin (rahmat kepada semua umat). Dosa besar jika membunuh orang yang sama sekali tidak mendzalimi kita,” ujar Abu Rimba.

Abu Rimba alias Munir ini diketahui ‘terjerumus’ dalam jaringan teroris Jamaah Islamiyah karena ingin menjadi relawan, untuk pergi membela Palestina. Dari selebaran yang ia dapat, Abu Rimba pun memutuskan untuk mengikuti tes dan pelatihan yang ada di Aceh Utara.

Baca Juga: Satu Terduga Teroris Ditangkap di Cibarusah Bekasi, Polisi Amankan Bom dan Bahan Peledak

Baca Juga: Terduga Teroris Terdeteksi di Cangkuang, Kabupaten Bandung, Tim Densus 88 Mabes Polri Amankan Dua Orang

Singkat cerita, saat itu dirinya berangkat ke Jakarta sebagai persiapan untuk pergi membela Palestina. Namun, cita-citanya kala itu tidak terwujud karena Abu Rimba gagal berangkat.

Berkat cita-citanya itulah, Abu Rimba harus ‘membayar’ dengan hukuman tujuh tahun penjara. Keterlibatannya dalam pelatihan kelompok teroris membuat dirinya mendekam di sel. Abu Rimba kemudian berjanji untuk tidak kembali ke masa lalunya, dan ingin mengisi masa depan dengan hal yang bermanfaat.

Dirinya juga menyarankan kepada semua pihak, khususnya generasi muda untuk selalu waspada dengan penyebaran paham kelompok teroris. “Hati-hati, jangan pernah bersentuhan dengan mereka. Teruntuk kawan-kawan yang tidak ‘radikal’ lagi, agar senantiasa menjaga dan mengantisipasi penyebaran ideologi teroris ini,” tutupnya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah