Bisa Dicontoh, Ganjar Pranowo Paparkan Strategi Pembangunan Perpustakaan di Jawa Tengah

- 22 Maret 2021, 20:05 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo /Perpusnas

“Mengajak orang membaca itu butuh effort lebih, ketimbang mengajak mereka untuk menonton. Jadi walaupun indeksnya sedang, itu sudah cukup memuaskan,” katanya.

Ganjar juga menyampaikan bahwa hasil pembangunan perpustakaan berdasarkan indeks pembangunan minat baca, yang diketahui secara Nasional pada Tahun 2020, masuk kategori ‘Sedang’, yaitu 55,74 persen. Angka indeks minat baca Jawa Tengah pada tahun 2020 juga termasuk kategori ‘Sedang’, yaitu 61,88 persen, yang dikatakannya masih lebih tinggi dibanding indeks minat baca nasional. Sedangkan minat baca masyarakat Jawa Tengah berada pada angka 55,17 persen, dengan tiga daerah paling dominan adalah Kab. Karanganyar (70,92 persen), Kota Surakarta (61,92 persen), dan Kabupaten Banjarnegara sebesar 61,83 persen.

Itu semua berasal dari 2.347.072 total jumlah koleksi buku di perpustakaan-perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, dengan klasifikasi jumlah perpustakaan sesuai kategorinya. Jawa Tengah memiliki 4.664 perpustakaan umum, perpustakaan sekolah/madrasah sebanyak 23.332 unit, perpustakaan khusus sebanyak 377, dan perpustakaan perguruan tinggi sebanyak 251 unit.

“Jumlah ini masih jauh dari cukup, karena kita butuh minimal sekitar enam juta buku. Kita bisa berimajinasi dengan berkelana menggunakan buku. Dalam banyak sesi seminar, saya sering kasih buku,” katanya.

“Dengan membaca dapat meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Minat baca yang tinggi bisa merangsang untuk menjadi pribadi-pribadi yang kritis,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Perpusnas Syarif Bando mengatakan, budaya baca orang Indonesia dalam ukuran internasional, dikatakan masih relatif rendah.

Namun Syarif sudah berkali-kali membantah temuan itu. Menurutnya, orang Indonesia tak malas membaca. Hanya, ketersediaan buku yang masih kurang. Juga ditambah dengan keterlibatan para kepala daerah yang belum menjadikan literasi sebagai prioritas utama dalam belanja daerah.***

Halaman:

Editor: Handri

Sumber: perpusnas.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x