Kota-kota di Indonesia Dikembangkan Jadi Kota Pembelajaran Seperti Surabaya

- 20 Maret 2021, 09:08 WIB
Pemandangan kota urabaya. Kota ini menjadi kota pertama di Indonesia buang menerima penghargaan UNESCO sebagai learning city award
Pemandangan kota urabaya. Kota ini menjadi kota pertama di Indonesia buang menerima penghargaan UNESCO sebagai learning city award /Humas Pemkot Surabaya/

JURNAL SOREANG-;Untuk meningkatkan peran serta Indonesia dalam UNESCO Global Network Learning Cities (GNLC) dan UNESCO World Book Capital City (WBCC), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) menyelenggarakan sosialisasi. 

Plt. Kepala Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat, Hendarman, yang menyampaikan harapannya untuk kota-kota yang hadir pada pertemuan tersebut dapat berpartisipasi dalam program UNESCO GNLC dan UNESCO WBCC.

"Kota Surabaya adalah kota pertama di Indonesia yang menjadi anggota UNESCO GNLC pada 2016, dan juga menjadi kota pertama di Indonesia yang menerima penghargaan UNESCO Learning City Award pada 2017," katanya, belum lama ini.

Baca Juga: Kemendikbud Umumkan Dua Terobosan Kebijakan untuk Lindungi Karya Pemusik Indonesia

Hal ini tentu menjadi contoh luar biasa bagi kota-kota lain di Indonesia agar dapat berpartisipasi aktif pada program tersebut, mendapatkan manfaat yang besar, dan juga dapat dijadikan etalase kepada kota di negara lain.

"Kami juga mendorong kota-kota untuk dapat merefleksikan upaya peningkatan pendidikan di wilayahnya dengan merujuk pada berbagai kebijakan baru dari Kemendikbud seperti Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak, yang merupakan bagian dari Merdeka Belajar," ujarnya.

Selanjutnya, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), yang dihadiri oleh Asisten Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan Menengah dan Keterampilan Bekerja, Raden Wijaya Kusumawardhana, memberikan apresiasi terhadap KNIU dalam melaksanakan tugasnya sebagai penghubung antara program Indonesia ke UNESCO, maupun sebaliknya. 

Baca Juga: 55 PTS di Jabar dan Banten 'Bandel' Tak Buat Laporan Rutin ke Kemendikbud

"Kemenko PMK mendukung sosialisasi program UNESCO GNLC dan UNESCO WBCC demi meningkatkan peran aktif kota dalam peningkatan kualitas pendidikan di wilayahnya masing-masing, dan juga mendorong untuk dapat mengikuti praktik baik dari Kota Surabaya," katanya.,

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah