Di HPN 2021, Pers Punya Musuh Utama di Era Digital Ini, Ini Pandangan Dua Anggota DPR

- 9 Februari 2021, 21:04 WIB
Presiden Joko Widodo saat berpidato pada puncak peringatan HPN Tahun 2021
Presiden Joko Widodo saat berpidato pada puncak peringatan HPN Tahun 2021 /Biro Humas Kemensetneg/

JURNAL SOREANG- Momentum peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang diperingati setiap 9 Februari, ternyata masih terpapar masifnya hoaks.

Semua komponen bangsa khususnya pers dituntut bekerja keras melawan musuh utama ini dengan besarnya gelombang hoaks ini.

"Bahkan saat Indonesia berkeringat basah keluar dari pandemi Covid-19, justru hoaks semakin menjadi-jadi berseliweran di berbagai lini media sosial dan berbagai platform," kata anggota DPR, Nevi Zuairina, kepada media, Selasa, 9 Februari 2021.

Baca Juga: HPN 2021, Ketua PWI Kabupaten Bandung: Pers Harus Bisa Merubah perilaku Masyarakat Terhadap Ancaman Covid-19

Berita benar dan terpercaya pun kini seperti mencari jarum di tumpukan jerami. "Tapi saya masih percaya kelada pemberitaan wartawan dan media pers. Saya masih optimis pers tidak akan menjadi hoaks sebagai sumber beritanya," ujar wakil rakyat asal Sumatera Barat ini.

Nevi jug masih percaya bahwa pers nasional adalah kaum idealis yang tidak akan pernah menggadaikan profesionismenya. "Jurnalis tidak akan mau menceburkan diri dari lunangan lumpur hoaks itu,” ujarnya.

Terakhir Nevi Zuairina berharap insan oers tanah air khsusnya Sumbar untuk tetap bekerja menyebarkan berita berimbang tanpa melepas jubah profesionalnya.

Baca Juga: Digelar Secara Virtual, Peringatan HPN Dihadiri Bupati Bandung, Ini Acaranya

“Pers tetaplah menjadi pilar ke empat demokrasi dan pers bekerja tetap mematuhi protokol kesehatan, salam Sukses HPN 2021,” ujarnya.

Sementara itu anggota FPKS DPR, Andi Akmal Pasluddin mengatakan, peran pers saat ini sangat strategis dalam mempertahankan ideologi bangsa ini selama pers memegang teguh kode etiknya.

"Fungsi pers ini begitu besar ibarat sebuah mata pisau, ia dapat digunakan apa saja baik untuk yang baik maupun untuk yang jahat," katanya.

Baca Juga: HPN! Moeldoko: Jurnalisme Berkualitas, Menguatkan Keberlanjutan Profesi Wartawan dan Penerbitan media

Dia mengucapkan terima kasih kepada teman-teman jurnalis dan seluruh intrumen media yang ada saat ini yang telah turut serta menjadi bagian dalam mendidik serta memperkuat cara berpikir masyarakat Indonesia mulai dari rakyat terkecil hingga pimpinan tertinggi negara.

"Pers ini menjadi jendela dunia untuk mengetahui berbagai hal yang terjadi saat ini, mulai dari politik, ekonomi, sosial, budaya hingga pertahanan keamanan," ucap Akmal.

Wakil rakyat asal Sulawesi Selatan ini uga menghargai pers menjadi benteng pertahanan utama dalam menghalau hoax.
"Sejak sosial media marak mengalahkan kecepatan media mainstream, tapi sosial media memiliki kelemahan menjadi media yang campur aduk sehingga mudah sekali disusupi hoax," katanya.

Baca Juga: Menyambut Hari Pers Nasional 2021, Ini Keinginan dari Gubernur Ganjar Pranowo

Akmal meminta kepada teman-teman insan pers untuk mempertahankan ideologi dan menjunjung tinggi kode etiknya sehingga bangsa ini dapat terselamatkan dari buruknya perilaku akibat hoax.

"Pers tidak akan mati. Pers akan hidup sepanjang masa dengan berbagai trasnformasinya. Karena Pers adalah sebuah kekuatan. Kekuatan untuk meluruskan yang bengkok, mencerdaskan yang lemah, dan memperkuat pemikiran masyarakat yang ada di negeri ini," katanya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah